Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Istana Respons Aksi Hacker Bjorka: Sedang Dirapatkan terkait Pengamanan Siber
12 September 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya rasa negara harus hadir. Jadi kalau sudah masuk meretas, Negara Republik Indonesia ini, kan, batasan-batasan itu tidak hanya NKRI, Pulau Jawa, batasan wilayah. Sekarang, kan, sudah lebih maju. Batasan-batasan secara elektronik juga itu adalah batasan Negara Republik Indonesia," kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9).
Untuk mengatasi peretasan dan bocornya data di kemudian hari, Heru mengatakan semua pihak yang terlibat akan dilibatkan untuk membahas mengenai pengamanan siber termasuk Kominfo dan BSSN.
"Sedang dirapatin siang dan tadi pagi terkait dengan pengamanan siber. Semua yang terkait," tegasnya.
Heru pun yakin kementerian dan lembaga terkait akan menangani masalah ini sesuai tugas dan fungsinya. Ia juga memastikan data Istana yang disebut bocor tidak detail.
ADVERTISEMENT
Data milik pemerintah RI berupa surat yang ditujukan kepada Presiden RI Jokowi dan dokumen BIN berlabel rahasia pada 2019-2021 disebut bocor di internet oleh Bjorka.
"Kalaupun itu bisa masuk, itu pun yang bisa masuk di daftar isi saja. [Surat untuk Jokowi bocor] saya yakin enggak. Karena, kan, saya yang tahu. Kalaupun bisa meretas paling masuk ke window awal dan window awal itu, kan, banyak pagarnya lah. Kira-kira seperti itu," pungkasnya.
Hacker Bjorka menjadi sorotan dalam kasus bocornya data penduduk Indonesia. Ia turut membocorkan data pribadi sejumlah pejabat Indonesia.
Yang datanya dibocorkan adalah Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen Aptika Kominfo Samuel A. Pangerapan, Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Kini, akun Twitter Bjorka di-suspend karena dianggap melakukan pelanggaran Twitter.