Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Istana Respons Demo BEM SI soal TWK: Presiden Patuhi Putusan MK dan MA
28 September 2021 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BEM SI beberapa waktu lalu melakukan aksi demo di depan gedung Merah Putih KPK. Mereka menyoal polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Massa mempersoalkan TWK bermasalah yang berujung pemecatan 56 pegawai KPK.
ADVERTISEMENT
Para pegawai KPK itu akan dipecat per 30 September 2021. Selain itu, para mahasiswa itu juga mendesak agar Ketua KPK Firli Bahuri mundur dari jabatannya.
Menyikapi demo BEM SI, juru bicara Presiden Fadjroel Rahman mengatakan, kritik memang dibutuhkan agar demokrasi berkembang.
"Kita tentu bersyukur ya bahwa kritik itu tetap tumbuh di dalam masyarakat Indonesia karena Presiden Joko Widodo mengatakan tanpa kritik maka demokrasi kita tidak akan bisa berkembang," kata Fadjroel kepada wartawan, Selasa (28/9).
Kendati demikian, Fadjroel menekankan, Jokowi sudah beberapa kali mengeluarkan pernyataan akan menghormati kesopanan di dalam ketatanegaraan Indonesia.
"Jadi beliau menghormati apa yang sudah diputuskan oleh MK dan apa yang diputuskan oleh MA tentang persoalan yang terjadi di KPK. Karena presiden juga mengetahui bahwa KPK itu adalah lembaga independen," urai Fadjroel.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, meski KPK kini berada di dalam rumpun eksekutif tetapi seperti lembaga-lembaga lain misalnya Komnas HAM, KPU, berada dalam rumpun eksekutif.
Tapi mereka lembaga otonom dan berhak melaksanakan aktivitas sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh UU.
"Jadi Presiden, beliau mengatakan, saya menghormati kesopanan dalam ketatanegaraan. Jadi beliau menghormati putusan yang diambil oleh MK maupun oleh MA," tandas Fadjroel.