Istana Sebut Bekraf Dibubarkan, Fungsinya Melebur ke Kemenpar

24 Oktober 2019 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengubah nama sejumlah kementerian dalam Kabinet Indonesia Maju. Seperti, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
ADVERTISEMENT
Perubahan nama Kemenpar itu mengundang tanya apakah Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang semula merupakan lembaga non-kementerian, kini melebur bersama Kementerian Pariwisata atau masih berdiri sendiri.
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Begitu juga penggabungan Kemenko Kemaritiman dan Investasi yang relevansinya dianggap membingungkan dan dianggap harusnya berada di bawah Kemenko Perekonomian.
Mensesneg Pratikno menjelaskan, nantinya Bekraf akan dilebur ke Kemenpar. Sehingga Bekraf tak akan lagi berdiri sendiri sebagai sebuah badan.
"Kalau badan kan enggak perlu. Kalau nomenklatur kabinet hanya itu, jadi cuma Dikti dikembalikan (ke Kemendikbud), kedua Bekraf digabung (Kemenpar), ditambah Maritim digabung Investasi," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).
Mensesneg Pratikno mengumumkan Pelaksana Tugas (Plt) Menpora di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sementara itu, terkait kursi wakil-wakil menteri (wamen), Pratikno meminta masyarakat menunggu keputusan Jokowi. Namun Pratikno menyebut jumlah wamen lebih sedikit daripada zaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
"Belum, kita sedikit. zaman Pak SBY dulu kan sampai 18, sekarang masih belum. Nanti kalau sudah tanda tangan baru (disampaikan)," katanya.
Saat ini, urusan ekonomi kreatif masuk ke dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparek) yang kini dipegang Wishnutama.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kanan) dan Menpar Arief Yahya Periode 2014-2019 (kiri) Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Selanjutnya urusan investasi dilebur ke Kemenko Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi yang kembali dipimpin Luhut Binsar Panjaitan. Sementara urusan pendidikan tinggi (Dikti) ada di bawah Kemendikbud yang dipimpin Nadiem Makarim.
Mendikbud Nadiem Makarim (tengah) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Ketua DPR Puan Maharani sebelumnya mengatakan perubahan tersebut hanya berupa penambahan di kementerian tertentu. Sehingga, tidak ada perubahan yang begitu krusial.
"Itu bukan perubahan yang krusial, dalam artian akan ada perpindahan yang besar, sistematis atau kemudian akhirnya mengubah suatu kementerian, tidak. Hanya menggabungkan beberapa kementerian menjadi satu, itu pun tidak dibubarkan," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
ADVERTISEMENT