Istana soal Fadli Zon Sebut Stafsus Pajangan: Hiburan dari Senayan

25 November 2019 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pramono Anung. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pramono Anung. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Umum Fadli Zon menyebut para staf khusus Presiden Jokowi yang sebagian besar milenial sebagai pajangan. Merespons itu, Seskab Pramono Anung menganggap kritik itu hiburan dari Senayan.
ADVERTISEMENT
"Terus terang kita kangen kalau Pak Fadli enggak bilang itu. Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan (DPR untuk Pak Presiden dan buat kami semua dari Pak Fadli," kata Pramono di Kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11).
Pramono kemudian menjelaskan pemilihan para staf khusus sudah dilakukan sesuai standar manajemen di bawah lembaga yang dipimpinnya. Artinya, pemilihan yang dilakukan tak sembarang terlebih hanya karena diputuskan Jokowi.
"Jadi stafsus ini dipilih secara langsung oleh presiden, secara administrasi kepegawaian dan manajemen di bawah Seskab. Sehingga dengan demikian mereka yang masih mempunyai usaha di tempat usahanya tetap diminta mengembangkan usahanya. yang masih belajar ya silakan belajar," ujarnya.
Untuk tokoh-tokoh yang dipilih pun menurut Pram, bukan tokoh biasa. Mereka merupakan perwakilam kalangan muda yang berbakat di bidangnya masing-masing. Sehingga, bisa membantu Jokowi dalam menjalankan pemerintahan saat ini.
ADVERTISEMENT
"Karena memang, kenapa kemudian dipilih orang-orang muda yang bertalenta yang pintar yang membawa perubahan karena memang yang dihadapi oleh bangsa ini berbeda dengan apa yang akan kami alami," jelasnya.
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
"Jadi Pak Jokowi, kami-kami ini yang umur di atas 50, sementara Indonesia akan menjadi bangsa besar, menjadi 10 kekuatan ekonomi dunia atau 5 kekuatan ekonomi dunia, merekalah yang nantinya akan bekerja," ujarnya.
Soal stafsus yang menerima gaji Rp 51 juta tapi tidak harus full time bekerja di kantor, menurut Pram memang era saat ini tidak mengharuskan bekerja melulu di kantor.
"Sekarang saja mereka sudah diberikan tugas oleh Presiden untuk beberapa hal yang enggak perlu kemudian harus di kantor membuat laporan. Sekarang kan era digital. Era yang sangat dinamis sekali. Jadi mereka sudah mulai bekerja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dan tidak ada intervensi politik. Intervensi politik apa wong presiden yang milih kok," tambahnya.
Sebelumnya, Fadli yang juga anggota Komisi I DPR RI menyebut upaya Jokowi menggaet stafsus dari kalangan milenial hanya sekedar formalitas untuk menunjukkan pemerintah melibatkan anak muda.
"Cuma lipstik saja, pajangan sajalah itu," kata Fadli di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Berikut 7 stafsus dari generasi milenial yang diumumkan Jokowi pada Kamis (21/11):
1. Adamas Belva Syah Devara, 29 tahun, pendiri Ruangguru
2. Putri Indahsari Tanjung, 23 tahun, CEO dan Founder CreativePreneur
3. Andi Taufan Garuda Putra, 32 tahun, CEO PT Amartha Mikro Fintek
4. Ayu Kartika Dewi, 36 tahun, perumus Gerakan Sabang Merauke
ADVERTISEMENT
5. Gracia Billy Mambrasar, 31 tahun, putra asli Papua dan CEO Kitong Bisa
6. Angkie Yudistia, 32 tahun, penyandang disabilitas yang aktif di bidang sociopreneur. Akan menjadi juru bicara Jokowi di bidang sosial
7. Aminudin Maruf, 33 tahun. Aminudin akan ditugaskan Jokowi untuk berkeliling pesantren sehingga dapat melahirkan talenta-talenta baru dan hebat.