Istana soal Jokowi Minta Maaf: Sikap Rendah Hati Pemimpin dan Adab Ketimuran

7 Agustus 2024 9:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pengarahan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pengarahan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia saat menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan di Halaman Istana Merdeka pada 1 Agustus.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia selama ini. Ini sempat memunculkan berbagai reaksi.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, permintaan maaf Jokowi merupakan sikap rendah hati seorang pemimpin.
"Sikap semacam ini merupakan manifestasi dari sikap rendah hati seorang pemimpin," kata Ari kepada wartawan, Rabu (7/8).
Ari mengatakan, Jokowi menyadari sebagai manusia tidak sempurna meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadapnya masih tinggi.
"Meskipun dari berbagai hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan dan juga tingkat kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi masih tetap tinggi, namun beliau tetap menyadari bahwa sebagai manusia biasa beliau tidaklah sempurna," ujarnya.
Ari menilai, apa yang disampaikan Jokowi dalam Zikir dan Doa Kebangsaan beberapa waktu yang lalu merupakan wujud adab ketimuran.
ADVERTISEMENT
"Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur agama dan adab ketimuran," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pengarahan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Jokowi meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia. Ia mengatakan sebagai manusia tidak mungkin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu," ujar Jokowi di Zikir dan Doa Kebangsaan di Halaman Istana Merdeka beberapa waktu lalu.