Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Istana Soal Ultimatum Prabowo ke Kabinet: Bukan yang Pertama
7 Februari 2025 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit![Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Fisipol UGM, Rabu (11/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jet7g6tnbrwg2e9gbycv07f9.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto mengirim sinyal reshuffle Kabinet Merah Putih setelah 100 hari kerja. Bahkan, Prabowo mengungkapkan akan menyingkirkan menteri yang tak sejalan dengan visinya.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan peringatan yang disampaikan Prabowo itu bukan kali pertama. Kata dia, Prabowo sudah beberapa kali mengutarakan maksud tersebut.
“Jadi ini bukan yang pertama menurut saya. Jadi Presiden senantiasa memberikan apresiasi, kemudian memberikan arahan, juga memberikan peringatan,” kata Hasan kepada wartawan di Kwarnas, Jakarta, Jumat (7/2).
“Presiden kan selalu memberikan arahan termasuk juga memberi pengingat kepada para anggota kabinet,” lanjutnya.
Hasan mengatakan, maksud Prabowo adalah agar para pembantunya itu bekerja sesuai dengan tugasnya, yaitu melayani rakyat. Hasan menilai, pernyataan Prabowo soal reshuffle menteri itu tidak ditujukan ke satu atau dua orang, melainkan ke semua pihak.
“Tidak ada kepentingan-kepentingan yang lain yang dibawa dalam rangka bekerja bersama Presiden Prabowo. Jadi ini peringatan yang berlaku umum,” ungkap Hasan.
ADVERTISEMENT
“Jadi siapa pun itu yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama Presiden, nanti akan dapatkan evaluasi dari Presiden. Jadi bukan ditujukan ke orang-orang tertentu ini,” tutup dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo sempat menyinggung semua menteri dan pejabat lainnya harus ikut kebijakannya saat hadiri Harlah ke-102 PBNU.
"Bahasa Indonesia jelas kan?" kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).
Saat ditegaskan, Prabowo kemudian memberikan pernyataan lainnya. Katanya yang tak mau bekerja baik akan disingkirkan.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," kata Prabowo.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan."
ADVERTISEMENT
Sambil berjalan ke mobil, Prabowo kemudian berujar: "Mau lebih jelas lagi?" ucapnya sambil tertawa.