Istana Tak Bakal Lapor Polisi soal Hoaks Jokowi Reshuffle 13 Menteri

23 November 2023 11:10 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Jumat (6/10/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Jumat (6/10/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Istana diterpa hoaks pada Rabu (22/11) yakni Presiden Jokowi akan mereshuffle 13 posisi menteri.
ADVERTISEMENT
Hoaks reshuffle ini berdasarkan dokumen berisi nama-nama 13 menteri dan pimpinan lembaga negara yang akan diganti lengkap dengan nama penggantinya.
Dokumen itu ditandatangani oleh Mensesneg Pratikno dan ada kop Kementerian Sekretariat Negara RI. Namun tidak ada tanggal maupun stempel dalam surat itu.
Hoaks terkait reshuffle ke-7 13 Menteri Kabinet Indonesia Maju. Foto: X/@KemensetnegRI
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Istana tidak akan mengambil langkah hukum.
"Kita edukasi masyarakat, supaya enggak percaya pada berita yang tidak jelas, kabar bohong, fitnah," kata Ari di Kemensetneg, Kamis (23/11).
"Kita terus edukasi, masyarakat harus milih, memilah informasi. Saya yakin masyarakat sekarang lebih matang dan kita harap Pemilu 2024 akan sejuk berkualitas," tambah dia.
Ari kemudian disinggung apakah ada pihak tertentu yang ingin membuat gaduh dengan menyebar hoaks reshuffle ini. Ia menyebut, hal ini sudah menjadi keniscayaan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, era 10 tahun terakhir ini ada model baru dalam politik, kehidupan politik digital berbeda ketika hoaks muncul dalam proses politik," kata Ari.
"Kita harap hal seperti ini enggak terjadi di Pemilu 2024, kita harap Pemilu sehat, riang," tambah dia.