Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
'Istirahatlah Kata-kata' Mengajak Millenials Melawan Lupa
25 Januari 2017 14:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Film 'Istirahatlah Kata kata' karya Josep Anggi Noen yang mengisahkan tentang pelarian Wiji Thukul menjadi ajang untuk generasi muda menolak lupa. Selain itu film ini juga sebagai ajang mengingatkan pemerintah untuk menuntaskan kasus HAM yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Film ini menjadi pengingat negara serta membawa pesan pada generasi sekarang untuk melawan lupa bahwa kebebasan yang dirasakan hari ini tidak datang dengan mudah, tapi membutuhkan pengorbanan," ujar Wilson Koordinator sahabat Wiji Thukul saat jumpa pers di gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Lanjut Wilson, film ini sebagai pengingat bila republik ini sejatinya mempunyai masa kelam atas hak kebebasan berpendapat.
"Film ini membantu mengingatkan generasi muda yang menonton film tersebut bahwa republik ini memiliki masa kegelapan di mana kekuasaan digunakan secara absolut untuk membungkam suara demokrasi," ujar Wilson.
Dia pun mengapresiasi generasi muda yang masih memiliki kepedulian besar terhadap HAM dan mengatakan bila mayoritas penonton film ini adalah generasi millenials.
ADVERTISEMENT
"Hebat mayoritas penonton adalah generasi muda yang lahir dan tumbuh pasca orde baru," urai dia.
Film ini memang sebagai ajang pengingat bagi generasi muda akan sosok aktivis tak kenal takut seperti Wiji Thukul. Sekarang, sosok pria asal Solo tak ada yang tau keberadaanya dimana ia pun hilang sebulan sebelum rezim jatuh. Tinggal keluarga dan para sahabatnya yang sibuk mencari keadilan atas dirinya. Lewat film ini generasi muda seperti ditegur untuk "Menolak Lupa".