Istri Brigadir FS Laporkan Kapolsek Percut ke Polda Sumut

30 September 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Brigadir FS saat membuat laporan ke Polda Sumut. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Brigadir FS saat membuat laporan ke Polda Sumut. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan penganiayaan personel polisi Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Brigadir F berbuntut panjang. FS yang mengaku dianiaya pimpinannya, yaitu Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter melapor ke Propam Polda Sumut.
ADVERTISEMENT
Pengacara FS, Aldi Pramana mengatakan laporan disampaikan pada Rabu (29/9). Adapun nomor laporannya LP/B/1522/IX/2021/SPKT.
"Kita melaporkan oknum Kapolsek itu, sekitar jam 18.00 WIB," ujar Aldi Pramana, kepada kumparan ,Kamis (30/9).
Kata Aldi, yang membuat laporan merupakan istri Brigadir FS. Sebab saat ini, Brigadir FS sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Dari istrinya kebetulan (laporannya) Pak Faisal (FS) sesak, karena ada lebam di dadanya, jadi (masih) dirawat. Laporannya soal dugaan penganiayaan," ujar Aldi.
Brigadir FS saat diamankan di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Harapannya kata Aldi ke depan kasus ini segera diproses . "Ini antara oknum atasan dengan bawahan yang dianiaya, masih satu instansi. Kita harapkan adanya pertemuan. Harapan keluarga juga ya dilanjutkan perkara dugaan penganiayaan," ujarnya.
Kata Aldi, kasus ini bermula saat Brigadir FS dipercaya sepupunya Dani untuk mengawasi tanah miliknya di Kecamatan Percut Sei Tuan. Kemudian Brigadir FS dihubungi Dani kalau tanahnya telah didirikan bangunan baru.
ADVERTISEMENT
Padahal di tempat itu sudah dipasang plang tidak boleh dilakukan pembangunan.
"Tapi saat itu ilang plangnya, malah ada tumpukan batu bata. Faisal menendang batu itu," ujar Aldi.
Dari tendangan itu, bangunannya rubuh tidak lama kemudian dia hubungi diduga pemilik bangunan bernama Haji Burhan. Dia diajak makan durian oleh Haji Burhan itu.
Saat makan durian dekat SPBU Cemara, datanglah sejumlah anggota polisi, termasuk Kapolsek Percut Sei Tuan.
"Di situlah terjadi penganiayaan dekat SPBU Cemara. Dia lebam, sesak merasa pusing jadi dirawat inap,"kata Aldi.
Kata Aldi setelah ditangkap, kliennya dibawa oleh 2 polisi yang diduga memakai pakaian sipil.
"Dia sempat ditahan di Polsek, adalah dugaan katanya memakai barang haram (narkoba). Lalu dicek ke klinik untuk cek urine dan hasilnya negatif," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan laporan dari FS. Pihaknya kini masih mendalami kasusnya.
"Kita akan dalami laporannya," ujar Hadi
Sebelumnya Jan Piter membantah telah menganiaya FS. Kata dia, FS terluka saat hendak diamankan dalam kasus pengerusakan bangunan.
“Jadi saya mengamankan anggota saya karena meresahkan masyarakat, dia menghancurkan bangunan masyarakat, menodongkan senjata,” ujar Jan Piter, kepada kumparan, Kamis (29/9)
Namun Jan Pieter tidak merinci kasus yang menjerat anak buahnya itu. Kata dia penangkapan FS tidak semena-mena, pihak yang melakukan pengamanan terdiri dari Kanit Provos dan anggota polisi lainnya.
“Ini aku buka karena dia sudah seperti itu, aku buka semua. Sudah berulang kali dilakukan seperti itu. Kalau saya tak tanggap terhadap aduan masyarakat, nanti saya apa kata masyarakat,” ujar Jan Piter.
ADVERTISEMENT
Dia juga memastikan, tindakan yang diambil murni karena laporan masyarakat, sama sekali tidak ada sentimen pribadi.
“Siapa pun yang melakukan mengganggu Kamtibmas, meresahkan masyarakat, mau aparat atau siapa pun saya akan hadir,” katanya.
FS dibawa ke Polsek bersama oleh dua Provos untuk menjalani pemeriksaan. Akan tetapi, saat dalam perjalanan FS meronta-ronta. “Dia lalu mengantukkan kepalanya ke segala macam (benda). Jadi tidak benar 100 persen (dianiaya),” kata Jan Piter.
“Jadi apa yang dilontarkan istrinya, sama sekali tidak ada, apalagi istrinya tidak di situ. Banyak saksi masyarakat (yang melihat),” tegasnya.