Istri Polisi Dilaporkan di Kasus Penipuan Investasi BBM Bodong Senilai Rp 35 M

19 Maret 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penipuan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penipuan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istri seorang anggota Polri yang berdinas di Polda Kalimantan Selatan berinisial FN (27), dilaporkan atas dugaan penipuan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
ADVERTISEMENT
Ia dipolisikan atas kasus investasi BBM jenis solar, dengan total kerugian mencapai Rp 35 miliar.
Penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel telah memeriksa belasan orang korban dari kasus tersebut. Saat ini kasusnya telah sampai di tahap penyidikan.
"Kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan karena hasil gelar perkara ditemukan ada unsur pidana, sekarang pemeriksaan saksi terus berjalan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendriz dilansir Antara, Selasa (19/3).
Meski sudah naik penyidikan, namun hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kuasa hukum dari belasan pelapor, Muhammad Ilham Fiqri, berharap penyidik segera menetapkan FN sebagai tersangka dan mempertemukan para korban di Polda Kalsel.
"Para korban sudah tidak bisa lagi menghubungi terlapor dan tidak diketahui keberadaannya. Mereka ingin mempertanyakan apakah uang investasi bisa dikembalikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Ilham menyebut, jumlah korban yang sudah resmi melapor sebanyak 18 orang. Kemudian ada tambahan lagi 20 orang korban lainnya yang akan segera memberikan keterangan pada penyidik.
"Dari seluruh korban ini kerugian total mencapai Rp 35 miliar. Investasi korban bervariasi dari Rp 50 juta, ada Rp 1 miliar dan bahkan ada Rp 4 miliar," ungkapnya.
Ilham pun meminta polisi dapat menerapkan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Aset dan aliran dananya harus ditelusuri termasuk apakah benar bisnis yang dijalankannya itu jual beli solar," ucapnya.
Para korban tergiur dengan keuntungan besar dari investasi yang ditawarkan pelaku termasuk promosi dari sejumlah selebgram ternama.
Bisnis investasi yang mulai berjalan tahun 2020 itu menarik ratusan orang untuk bergabung hingga akhirnya macet pengambilan keuntungan diterima para investor sejak akhir 2023.
ADVERTISEMENT