Istri Saiful Mahdi: Terima Kasih Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD

13 Oktober 2021 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Rubianty, Istri Saiful Mahdi. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dian Rubianty, Istri Saiful Mahdi. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang yang ditempuh Dian Rubianty untuk mendapatkan keadilan bagi suaminya Saiful Mahdi berakhir sudah. Kini, Dian dapat kembali tersenyum setelah sang suami bebas dari Lapas Kelas IIA Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Saiful sempat ditahan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh. Ia ditahan akibat UU ITE usai mengkritik kampus tempat ia bekerja yakni Unsyiah. Namun per Rabu (13/10), ia dibebaskan setelah Presiden Jokowi memberikan amnesti.
Dian tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya saat mengetahui Jokowi memberikan amnesti. Bahkan, ketika dinyatakan bebas, dirinya langsung mendampingi Saiful Mahdi hingga keluar meninggalkan lapas.
“Manusia yang paling bangga dan bahagia sore ini adalah saya. Terima kasih Bapak Presiden,” kata Dian saat mendampingi sang suami keluar dari lapas.
Pengarahan Presiden Joko Widodo kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXiii dan Program Pendidikan Regurel Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhannas RI, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dian juga menyampaikan terima kasih kepada para anggota DPRA RI dan khususnya kepada Menko Polhukam Mahfud MD.
“Kepada Pak Mahfud terima kasih Pak, Bapak sudah memenuhi janji sebagaimana yang bapak ucapkan ketika menandatangani surat keputusan bersama (SKB). Luar biasa Pak Mahfud dan jajarannya membantu kami dalam memastikan proses amnesti ini berjalan sampai Keppres ditandatangani,” ucap Dian.
ADVERTISEMENT
Dian menuturkan, proses panjang yang telah ia lalui hingga sang suami bebas adalah di luar kemampuannya berpikir. Dian tak pernah membayangkan ini semua bisa terjadi.
“Semua ini melewati kemampuan saya berpikir sebagai manusia biasa, ini dimungkinkan karena dahsyatnya doa-doa yang berhimpun sehingga kebaikan bertemu kebaikan, semua menggerakkan dan memungkinkan. Kami keluarga sudah pasti semuanya sujud syukur, Alhamdulillah doa itu dahsyat sekali,” kata dia.
Dian mengaku, awalnya saat kasasi ditolak dirinya sempat merasakan ingin menyerah dan berpikir kasus yang menjerat suaminya tidak akan pernah selesai. Namun teman-teman dari koalisi advokasi terus memberikan semangat dan mencari jalan selanjutnya yaitu amnesti.
“Jadi kita mencoba menempuh jalan itu, saya bilang saya tidak bisa bantu apa-apa, saya tidak punya jaringan, kalau teman-teman mau saya hanya bisa membantu doa dari jauh. Dan Alhamdulillah semua doa-doa ini berhimpun dahsyat sekali, sehingga betul seperti yang Allah bilang, untuk Allah itu tidak ada yang mustahil. Kerajaan manusia ini kecil sekali,” ucapnya.
Dosen Unsyiah Saiful Mahdi bebas dari Lapas Kelas II A Banda Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Lebih lanjut, Dian juga menceritakan hal paling menyedihkan saat Saiful Mahdi. Ia tak bisa menjawab pertanyaan putri bungsunya.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, sang anak menanyakan apakah ayahnya disuruh memecahkan batu seperti di penjara di film SpongeBob Squarepants.
“Malam pertama bang Saiful ditahan, putri bungsu kami menanyakan Baba disuruh belah batu gak ya seperti penjara di Spongebob. Waktu itu saya tidak menjawab, karena saya juga tidak tahu kondisinya di dalam bagaimana,” tuturnya.
“Penjara yang ada dalam bayangan kita itu ya yang ada di dalam film-film. Tetapi, Alhamdulillah setelah berkesempatan video call baru anak-anak lega. Kalau tidak, setiap makan mereka akan tanya Baba makan apa ya,” tutup Dian.