Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kabar duka menyelimuti kalangan seniman dan sastrawan Indonesia. Istri almarhum WS Rendra , Ken Zuraida, meninggal dunia, Senin (9/8) pagi, dalam usia 67 tahun.
ADVERTISEMENT
Kabar duka ini dibenarkan putri Ken Zuraida yang juga aktris, Maryam Supraba. Maryam menyebut sang bunda wafat pada pukul 08.57 WIB di RS Antam Medika, Jakarta Timur.
"Mohon maaf atas segala kesalahan almarhumah baik yang sengaja atau tidak sengaja. Allahumagfirllaha warhamha wa'afihi wa'fuanha," ujar Maryam dalam unggahan Istagram Stories.
Kabar duka ini juga disampaikan sejumlah sastrawan dan seniman , seperti Sudjiwo Tedjo.
"Mbak Ken Zuraida, met (selamat-red) jalan, met nyusul Mas Willy Rendra, sampai jumpa, #utangRasa," ungkap Sudjiwo Tedjo dalam akun twitternya.
Informasi yang dihimpun, jenazah almarhumah akan dimakamkan di Cipayung, Depok, siang nanti.
Sekilas Ken Zuraida
Ken Zuraida lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 15 Mei 1954. Selama ini, Ken Zuraida dikenal sebagai aktris, sutradara, dan produser teater.
ADVERTISEMENT
Semasa hidup, Ken Zuraida sangat menaruh perhatian pada panggung seni dan teater Tanah Air. Ia aktif dalam memajukan Bengkel Teater Rendra sejak 1974. Selama 30 tahun, almarhumah mengorganisasi keseharian Bengkel Teater Rendra dan mempraktikkan metode-metode latihan yang selama ini digali WS Rendra.
Kiprah keseniannya pun sangat banyak. Mulai dari aktif di teater kanak-kanak di lingkungan terbatas pada 1960-an, berpentas sebagai Setyawati dalam 'Kisah Perjuangan Suku Naga' produksi Bengkel Teater di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, pada 1975, kemudian, tampil dalam drama “Egmont” di Teater Terbuka, Taman Ismail Marzuki.
Almarhumah juga menyutradarai pertunjukan naskah Mastodon dan Burung Kondor karya W.S Rendra dan berpentas di Jakarta (2011), Surabaya (2011), dan Bandung (2012).
Kemudian, Ken Zuraida menyutradarai pertunjukan keliling naskah 'Kalung Mutiara Barzanji', didukung 98 santri dari 9 pesantren se-Babakan Ciwaringin, Cirebon, pada 2014.
ADVERTISEMENT
Kiprah seni Ken Zuraida juga diapresiasi negara lain. Dibuktikan dalam penampilannya di New York, Tokyo, Hiroshima, dalam pentas “Selamatan Anak Cucu Sulaeman”, pada 1997. Lalu di Kwachon, Korea Selatan, pada 1998.
Di masa senjanya, Ken Zuraida tetap aktif dalam dunia seni dan perfilman Indonesia. Pada 2018, Ken Zuraida berperan dalam film 'Lima' sebagai Tante Ita. Pada 2020 bermain dalam film pendek 'Riuh', berperan sebagai Mbah Lola.