Isu Partai Cokelat Menyeruak di Balik Kemenangan Bobby, Polda Sumut Menjawab

29 November 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi (kiri) bersama menantunya, Bobby Nasution,  November 2024. Foto: Instagram/@bobbynst
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi (kiri) bersama menantunya, Bobby Nasution, November 2024. Foto: Instagram/@bobbynst
ADVERTISEMENT
Paslon 01 Pilgub Sumut Bobby Nasution-Surya unggul hitung cepat dibanding Paslon 02 Edy Rahmayadi-Hasan Basri.
ADVERTISEMENT
Bobby-Surya unggul telak di angka 63 persen. Di sisi lain, isu ‘partai cokelat’ alias aparat kepolisian berperan dalam kemenangan menantu Presiden RI ke 7 Joko Widodo itu juga menyeruak.
Hal ini juga disinggung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Terkait isu ini, Polda Sumut menegaskan pihaknya netral.
“Polda Sumut netral dan tidak melakukan politik praktis dalam setiap kontestasi Pilkada 2024,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Jumat (29/11).
“Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan bermasyarakat serta profesionalisme, Polri berkomitmen untuk bersikap netral dan tidak melakukan kegiatan politik praktis dalam setiap kontestasi Pilkada 2024,” jelas dia.
Hadi mengatakan pihaknya terus-menerus melakukan sosialisasi kepada personel melalui berbagai platform media sosial yang dimiliki guna terhindar dari sikap tidak netral, seperti cara berfoto agar tidak menampilkan pose yang menunjukkan simbol-simbol peserta pemilu seperti nomor urut dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Tugas Polri memberikan pengamanan dan memastikan seluruh tahapan pemilu berjalan aman, damai dan bermartabat," pungkasnya.
Kata Hasto
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat bicara soal 'kekalahan' jagoannya Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala di Pilgub Sumut dari Bobby Nasution-Surya. Menurutnya, ada banyak pelanggaran yang terjadi.
Djarot menegaskan, banyak hal yang tak baik dari kemenangan Bobby di Sumut. Apalagi Bobby merupakan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
"Kasus di Sumatera Utara itu sangat jelas, kita sendiri berhadapan dengan Mas Bobby Nasution mantu mantan Presiden Jokowi. Maka berbagai macam cara dilakukan untuk bisa-bisa memenangkan Bobby menggunakan faktor kondisi bansos, menggunakan Pj kepada daerah-daerah dan desa," urainya.
Ia juga menyinggung soal adanya intimidasi. Djarot juga membahas peran 'Partai Cokelat'.
ADVERTISEMENT
"Termasuk juga intimidasi Partai cokelat kepada pemerintah desa di sana untuk dijadikan sebagai tim sukses di dalam pemungutan suara dan ada oknum-oknum di polsek untuk mengamankan suara itu," ungkap dia.