Isu Penjajahan Israel di Palestina Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan RI

20 November 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kehancuran kawasan Palestina yang terlihat dari perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada tnagal (12/11/2023). Foto: Fadel Senna/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kehancuran kawasan Palestina yang terlihat dari perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada tnagal (12/11/2023). Foto: Fadel Senna/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu sejarah Palestina melawan penjajahan Israel begitu panjang. Bagaimana warga Palestina harus berjuang di tanahnya sendiri melawan kekejian pasukan zionis Israel.
ADVERTISEMENT
Menurut relawan WNI di Gaza, Abdillah Onim atau Bang Onim, sejarah penjajahan Israel atas Palestina ini layak dimasukkan ke kurikulum pendidikan di Indonesia.
"Dan kalau bisa memang isu sejarah Palestina itu kalau bisa memang masuk ke kurikulum agar supaya diedukasi saat ini siswa bisa memahami tentang sejarah Palestina. Jangan sampai mereka akan mengingat yang terjadi di Palestina terjadi peperangan saja. Yang muncul adalah Jihad isya billillah — angkat senjata," kata Bang Onim melalui program Diplomatic Talk (DipTalk) yang tayang di YouTube kumparan pada Sabtu (18/11).
Indonesia dinilainya punya kewajiban untuk mengedukasi anak-anak untuk terus mendukung Palestina. Mengerti soal bagaimana Israel berusaha menguasai wilayah Palestina sejak puluhan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau kita suka mengedukasi, oh sejarah Palestina itu seperti ini. Kita Indonesia punya tugas dan kewajiban untuk memberikan dukungan itu alasannya, ini 1, 2 3. Dan generasi Indonesia akan lebih termotivasi lagi untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina," jelas pria asal Maluku Utara itu.
Menurut Bang Onim yang sudah berada di Palestina sejak 2009, banyak hal yang bisa dipelajari dari negara tersebut. Toleransi pun sangat tinggi.
"Di Palestina itu isu agama atau kita belajar toleransi terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Karena kan, banyak dari masyarakat awam di Indonesia saking cintanya terhadap Palestina, itu mereka berpegang teguh bahwa ini adalah kewajiban kita. Kewajiban kita, tanggung jawab kita oke, tapi jangan dikerucutkan untuk isu Palestina ini adalah isu agama," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, yang diperjuangkan oleh pejuang Palestina itu tiga: haknya orang Kristen, haknya orang Yahudi pro terhadap Palestina, dan haknya umat Islam. Sebab, lanjut dia, yang pernah membebaskan Baitul Maqdis atau Kota Tua Yerusalem itu adalah Umar bin Khattab dan juga panglima perang Salahuddin bin Khattab.
"Umar bin Khattab mengatakan, silakan orang Yahudi tinggal di Palestina, silakan orang Kristen masyarakat tinggal di Palestina. Jadi untuk isu Palestina ini kita Indonesia sudah terprovokasi. Sudah terprovokasi. Sudah terprovokasi," katanya.
Dan isu Palestina bagi Bang Onim itu adalah isu amanah konstitusi. Yakni seperti yang termaktub di pembukaan UUD 1945: penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Di Palestina kini terjajah, harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan — saat ini krisis kemanusiaan, dan prikeadilan karena tidak ada keadilan di sana," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia juga berutang budi ke Palestina. Sebab negara itu menjadi salah satu negara yang pertama mendukung kemerdekaan Indonesia.
"Jadi saat ini kita berbicara itu tentang bukan nasib satu agama, tetapi nasib manusia yang ada di Palestina. Itu yang harus ditekankan oleh teman-teman yang ada di Indonesia," tutupnya.
Relawan untuk Palestina di Gaza Abdillah Onim saat program DipTalk kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan