Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Isu Reshuffle Menerpa Kabinet Prabowo Usai 100 Hari Kerja
7 Februari 2025 7:01 WIB
·
waktu baca 4 menit![Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Foto: Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkb9yz4j91ssys2srnrn4tb9.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto ditanya soal peluang reshuffle kabinet usai 100 hari kerja. Di paparannya saat Harlah ke-102 PBNU, Prabowo sempat menyinggung semua menteri dan pejabat lainnya harus ikut kebijakannya.
ADVERTISEMENT
"Bahasa Indonesia jelas kan?" kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).
Saat ditegaskan, Prabowo kemudian memberikan pernyataan lainnya. Katanya yang tak mau bekerja baik akan disingkirkan.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut (cek) pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," kata Prabowo.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," tambahnya.
Lantas apa komentar menteri maupun petinggi partai Gerinda terkait rencana reshuffle itu?
Tahu Ada Menteri yang Tak Maksimal
Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai, Prabowo tahu betul siapa para pembantunya yang bekerja maksimal.
ADVERTISEMENT
"Tentunya dalam evaluasi 100 hari, Presiden tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
"Oleh karena itu, presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," tambah dia.
Dasco mengungkapkan masih ada menteri yang kurang sejalan dengan arahan Prabowo. Namun ia belum tahu persis siapa menteri yang dimaksud Prabowo.
"Nah memang saya ada dengar keluhan sedikit sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
Harus Siap
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan sebagai pembantu presiden itu harus siap dengan segala kondisi yang ada.
ADVERTISEMENT
“Ya kita kan sebagai pembantunya harus siap dong, kita harus siap dan kita pembantu presiden ya menjalankan tugas presiden,” kata Maruarar kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
Pria yang akrab disapa Ara itu menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto berpesan agar selalu bekerja keras dan saling bekerja sama.
“Saya pikir begitu dan kita bekerja seperti kata visi Prabowo, bekerja keras. tidak boleh korupsi, dan kerja sama, karena gak mungkin kita bekerja sendirian,” ujarnya.
Demi Efektivitas
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bilang, reshuffle merupakan hak dari Prabowo. Gerindra sepenuhnya mendukung keputusan Ketum partainya yang kini jadi presiden tersebut.
"Kami sepenuhnya percaya Partai Gerindra mendukung semua pandangan dan pemikiran termasuk keputusan yang akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu bagi efektivitasnya pemerintahan ini," Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI ini mengatakan, dirinya mendukung keputusan terbaik yang akan diambil Prabowo. Kendati begitu, ia mengaku tak tahu siapa menteri yang bakal direshuffle.
“Karena beliau lah yang memiliki kewenangan sepenuhnya untuk melakukan parameter dan penilaian-penilaian itu,” ujar dia.
"Tapi kapan, kami terus terang belum tahu siapa, apa lagi. Saya lebih nggak tahu," tutur dia.
Hanya Peringatan
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menilai sindiran Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ‘siapa masih dablek saya tindak’ bukan lah sinyal untuk reshuffle.
Menurutnya, itu hanyalah peringatan untuk menteri agar senantiasa istiqomah.
“Saya lihat Pak Prabowo kan memang sering mengingatkan pembantu-pembantunya untuk istiqomah, konsisten terhadap visi-misi, cita-cita arahan dari presiden, itu seringkali disampaikan,” ucapnya di gedung Parlemen, Jakarta pada Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
“Karena arahan lisannya jelas, arahan tertulisnya juga jelas. Nah, saya kira ini adalah untuk kesekian kalinya mengingatkan kita semua supaya konsisten gitu, supaya istiqomah,” sambungnya.
Saat ditanya soal apakah isu reshuffle benar adanya, Gus Ipul menjawab belum tahu.
“Saya belum tahu, saya tidak memaknai, saya tidak sejauh itu memaknai, tapi saya ini anggap sebagai peringatan bagi siapa pun yang membantu presiden di posisi mana pun. Tidak hanya para kabinet mungkin juga di bawah-bawah,” pungkasnya.
Mensesneg Sebut Belum Ada Rencana Reshuffle
Meski isu reshuffle muncul, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut belum ada rencana reshuffle kabinet Prabowo dalam waktu dekat ini.
“Reshuffle apa? Enggak ada reshuffle, belum. Enggak ada, belum, belum,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
Prasetyo mengatakan saat ini menteri-menteri di Kabinet Merah Putih masih fokus bekerja.
"Belum, lagi kerja, lagi kerja," tambah Prasetyo sambil berjalan cepat.
ADVERTISEMENT