Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Pemerintah Italia akan mengakhiri status darurat COVID-19 pada 31 Maret. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
ADVERTISEMENT
Draghi menjanjikan, masyarakat dapat melakukan kegiatan dengan normal secara bertahap setelah lebih dari dua tahun dilanda krisis dan pembatasan akibat COVID-19.
"Kami akan terus memantau situasi pandemi dengan cermat, siap untuk bergerak jika terjadi wabah. Tetapi tujuan kami adalah membuka kembali sepenuhnya, sesegera mungkin," kata Draghi dikutip dari Reuters, Kamis (24/2).
Italia menerapkan status darurat COVID-19 sejak 31 Januari 2020. Status darurat akan berakhir pada akhir bulan depan dan tidak akan diperpanjang.
"Terkait apa yang disebut kartu kesehatan hijau yang menunjukkan bukti vaksinasi atau baru sembuh dari COVID untuk mengakses banyak tempat akan secara bertahap dihapus, dimulai dengan kegiatan di luar ruangan," kata Draghi.
Lebih lanjut, keputusan ini diambil karena kasus harian dan kematian akibat virus corona di Italia terus menurun.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 49.040 kasus baru COVID-19 pada Rabu (23/2). Jumlah itu turun dibandingkan 60.029 sehari sebelumnya.
Sedangkan jumlah kematian bertambah 252. Jumlah itu turun dibanding 322 pada Selasa (22/2).
Italia telah mencatat 153.764 kematian akibat COVID-19 sejak wabahnya muncul pada Februari 2020. Angka kematian di Italia tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris dan tertinggi kedelapan di dunia. Negara ini telah melaporkan 12,6 juta kasus COVID-19.