ITB: Sistem Perkuliahan di SBM Tetap Sama, Tak Ada Fasilitas yang Dikurangi

12 Maret 2022 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kawasan gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB yang sepi di Kawasan Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kawasan gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB yang sepi di Kawasan Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mahasiswa di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) mengeluh dan merasa khawatir tentang masa depan perkuliahan mereka, seiring dengan polemik antara dosen SBM dengan pihak rektorat. Menanggapi hal itu, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, memastikan ITB akan bertanggung jawab menjaga kualitas layanan pendidikan.
ADVERTISEMENT
"ITB senantiasa dan akan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan Tridarma kepada semua pemangku kepentingan, terutama seluruh mahasiswa, termasuk mahasiswa SBM, Mahasiswa akan selalu diperjuangkan," kata dia melalui keterangannya pada Sabtu (12/3).
Menurut Naomi, ITB sedang berupaya agar program akademik dapat terus berjalan dan tak merugikan para mahasiswa. Ia memastikan meski ada kisruh yang terjadi, proses belajar mengajar di ITB tetap berjalan seperti biasanya. Proses pembelajaran yang diadakan di SBM ITB pun dipantau secara ketat oleh pimpinan ITB.
"Saat ini ITB tetap melakukan seluruh upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa. Proses pendidikan dan operasional SBM tetap berjalan seperti biasa," ucap dia.
"Apabila ditemukan pelanggaran berupa penurunan pelayanan akademik oleh dosen, maka ITB akan mengambil tindakan tegas dan Kantor WRAM ITB (Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan) mengambil alih pelayanan akademik," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Pekerja melintas di depan Gedung Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB di Kawasan Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/3). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, disinggung mengenai akan ada atau tidak perbedaan sistem kuliah dan fasilitas yang dikurangi di SBM ITB, Naomi menegaskan hal itu tak akan dilakukan. Bahkan fasilitas layanan pendidikan diharapkan akan ditambah di kemudian hari. Sementara jika ada perubahan sistem kuliah, hal itu dilakukan semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Tidak ada perubahan terkait hal ini, sistem perkuliahan tetap sama, fasilitas ada dan tidak dikurangi (bahkan kalau bisa ditambah), kegiatan mahasiswa tetap ada," tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa di SBM ITB yang enggan disebutkan namanya mengatakan rekan-rekannya di kampus merasa resah dengan proses perkuliahan ke depannya.
"Keresahan yang dirasakan peer group dan teman-teman mahasiswa pastinya mengenai kelangsungan perkuliahan kami. Soalnya ada email yang kami terima tentang rasionalisasi perkuliahan yang dilakukan oleh FD (forum dosen) SBM ITB. Dan ada beberapa hal juga terkait masa depan perkuliahan kami yang masih belum pasti, seperti business immersion (program magang) yang masih menggantung dikarenakan menunggu kepastian kurikulum dari pihak universitas," ujar mahasiswa ITB ini.
ADVERTISEMENT
Kisruh yang terjadi SBM ITB merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.