ITDC dan Ubud Disiapkan Jadi Zona Hijau Pariwisata, Aman Berkunjung Saat Pandemi

1 Maret 2021 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ubud Bali Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ubud Bali Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster sedang menyiapkan dua wilayah zona hijau COVID-19 atau free COVID-19 corridor (FCC) agar aman berwisata di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Dua wilayah tersebut adalah kawasan Indonesia Tourist Development Corporation (ITDC) yang terletak di Nusa Dua, Kabupaten Badung, dan Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali.
“Bapak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) bersama Bapak Menpar (Sandiaga Salahuddin Uno) mengagendakan program free COVID-19 corridor dan Pak Menkes sudah kami ajak berdiskusi memilih zona hijau dua kawasan yaitu ITDC Nusa Dua dan Ubud,” kata Koster dalam dialog interaktif “Vaksinasi Datang Pariwisata Gemilang” secara virtual, Senin (1/3).
Koster menyatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya agar dua wilayah ini segera aman dikunjungi. Di antaranya, tim pelaksana dan program vaksinasi terhadap penduduk lokal dan pekerja.
Menparekraf Sandiaga Uno (memegang mikrofon) bertemu dan berdialog dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster (baju merah). Foto: Kemenparekraf
Berdasarkan survei, kata Koster, dua wilayah ini membutuhkan sekitar 120 ribu dosis vaksin untuk memulai FCC.
ADVERTISEMENT
“Kami kemarin sudah survei, sudah kami petakan. Di Ubud itu dibutuhkan sekitar 50 ribu penduduk lokal dan pekerja lokal maupun yang dari luar itu yang harus divaksin sehingga diperlukan 100 ribu vial atau dosis vaksin. Kemudian ITDC Nusa Dua karena itu bandara area, itu memerlukan 10 ribu pekerja yang akan divaksin. Jadi total diperlukan Ubud dan ITDC Nusa Dua ada 120 ribu dosis,” kata dia.
Foto udara Pantai Nusa Dua di Bali. Foto: Shutter Stock
Bali sedang menunggu kedatangan vaksin ini dari Kemenkes. Koster menargetkan program vaksinasi di dua daerah tersebut selesai pada Maret ini.
“Kami sudah sudah koordinasikan SOP-nya secara ketat dipersiapkan dengan kepada daerah dengan pelaku yang lain. Kalau itu (vaksin) datang saya kira itu bulan Maret itu bisa tuntas sehingga Menpar bisa memulai treatment untuk kunjungan wisatawan yang domestik dulu,” kata Koster.
ADVERTISEMENT
Ubud, Bali. Foto: Kemenparekraf
“Paling lambat Mei sudah bisa dilakukan di ITDC dan Ubud karena semuanya sudah divaksin termasuk mobilitas penduduk yang ke situ dilakukan prokes yang sangat ketat untuk menjaga wilayah tersebut steril, artinya zonanya tetap hijau,” kata Koster.
Dia berharap apabila FCC ini berhasil, Sandiaga segera membuka pariwisata mancanegara. Syarat wisatawan mancanegara yang datang tentu yang sudah divaksin.
“Sehingga dengan demikian kalau ini berhasil Pak Menpar kita harapkan bisa memulai dibukanya wisman untuk beberapa negara dengan treatment yang sama, sudah vaksin dan sebagainya,” kata Koster.