Itjen Kemenag Kawal Layanan Haji 2022: Ibadah Khusyuk Jadi Haji Mabrur

16 Juni 2022 10:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dibukanya kembali kuota Haji 2022 oleh pemerintah Arab Saudi tentu menjadi kabar gembira bagi umat muslim di Indonesia, setelah puasa haji selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pengawas Haji 1443 H/2022 M Itjen Kementerian Agama (Kemenag), Nurul Badruttamam, pun berbagi kisah saat pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka ibadahan haji.
Labbaika Allahumma Labbaik. Labbaika Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan adalah Milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
"Kalimat talbiyah terus bergema di bibir maupun sanubari mendengar kabar dibukanya kembali kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi," jelas Nurul dalam keterangan resminya, Rabu (1/6).
Ketua Tim Pengawas Haji 2022, Nurul Badruttamam. Foto: Dok. Istimewa
Ia menjelaskan pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan kuota Haji 2022 sebanyak 1 juta jemaah baik dalam maupun luar negeri. Sedangkan total kuota yang diberikan untuk jemaah Indonesia sebanyak 100.051 jemaah untuk keberangkatan 1443 H/2022 M.
ADVERTISEMENT
"Adanya pembatasan kuota ini tentu berdampak pada semakin panjangnya antrean haji di Indonesia. Namun hal itu tetap tidak mengurangi antusiasme jemaah haji Indonesia untuk mendaftar haji," terangnya.
Untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan para jemaah haji selama di Arab Saudi, kata Nurul, pemerintah Arab Saudi juga menyampaikan syarat yang harus dipenuhi calon jemaah yang akan menunaikan ibadah haji. Salah satunya adalah batasan usia jemaah di bawah 65 tahun.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan terpenuhinya vaksin minimal dua kali bagi calon jemaah yang akan menunaikan ibadah haji," papar Nurul.
Jemaah haji RI laksanakan Tawaf di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Nurul memastikan pelaksanaan haji kali ini tentu menjadi perhatian khusus bagi Kemenag selaku panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH). Pasalnya, haji kali ini berlaku penyesuaian yang berkaitan dengan kebijakan pascapandemi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kemenag merespons cepat berbagai perubahan tersebut dengan terus melakukan koordinasi lintas sektoral untuk menyukseskan penyelenggaraan haji kali ini. Menurut Nurul, arah kebijakan haji Indonesia ditetapkan Kemenag untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
"Kebijakan yang dilakukan ini di mulai dari penetapan kuota haji, pembagian kuota, penyiapan akomodasi dari Tanah Air ke Arab Saudi hingga kebijakan fast track yang memberikan proses pelayanan proses keimigrasian (pre departure clearance) di Indonesia sebelum keberangkatan sehingga terjadi efisiensi waktu di embarkasi Jakarta," jelas Nurul.
Dapur katering di Syauqiyah, Makkah untuk Layani Jemaah Haji RI. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Sedangkan layanan haji yang diberikan di Arab Saudi terdiri dari akomodasi, transportasi, dan konsumsi yang menjadi titik perhatian utama.
ADVERTISEMENT
Konsumsi jemaah haji yang semula hanya dua kali makan sehari pada penyelenggaraan haji sebelumnya, sekarang disajikan dengan 3 kali makan dengan menu khas Indonesia yang diharapkan jemaah nyaman dalam melaksanakan ibadah.
"Terbaru aturan dari Arab Saudi terkait paket layanan di Masyair, baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mengalami penambahan biaya yang tidak sedikit jumlahnya sekitar Rp 1,5 triliun, dengan komunikasi yang baik antar berbagai pihak masalah tersebut dapat terselesaikan dan jemaah haji dapat diberangkatkan," ungkap Nurul.

Pengawasan Itjen Kemenag pada Penyelenggaraan Haji 2022

Jemaah haji RI laksanakan Tawaf di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Berbicara ibadah haji memang tidak ada habisnya, dari panjangnya antrean hingga detail perjalanan haji menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Nurul menjelaskan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) mengambil peran dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi fokus pengawasan kali ini, yakni:
Hotel Al-Kiswah di Jarwal, Makkah, yang ditempati jemaah haji Indonesia. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Kepuasan jemaah terhadap layanan haji akan dinilai dengan survei yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) RI. Harapannya Indeks Kepuasan Jemaah Haji 2022 tetap terjaga dengan kriteria sangat memuaskan.
ADVERTISEMENT
"Peran pengawasan hadir memastikan jemaah terlayani sebagaimana mestinya. Sehingga jemaah dapat menikmati perjalanan spiritual di tanah suci dengan khusyuk, tenang dan menjadi hajjan mabruron. Hal ini tentu saja menjadi barometer bagi pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang selalu dinanti," pungkasnya.
Infografik Rangkaian Ibadah Haji. Foto: kumparan
-----
Ikuti informasi seputar haji 2022 langsung dari Arab Saudi dalam Kabar Haji 2022 hanya di kumparan.