Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Iuran Rp 100 Ribu ke Warga untuk Bersihkan Got Tak Langgar Aturan
20 November 2017 15:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Penarikan uang Rp 100 ribu untuk warga tidak melanggar aturan. Iuran untuk membersihkan got warga RT 02/08 warga Sunter Jaya, Jakarta Utara ini hasil dari kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Sunter Jaya, Eka Persilian dalam keterangannya, Senin (20/11), menyampaikan, iuran itu merupakan program tahunan.
"Jadi jelang musim hujan mereka setahun sekali melakukan pembersihan saluran air dengan membayar orang. Tahun kemarin juga mereka begitu bukan cuma sekarang. Yang penting wilayah bersih gitu," kata Eka kepada kumparan (kumparan.com), Senin (20/11).
Eka lalu menjelaskan bagaimana isu liar bisa muncul terkait iuran tersebut. Bermula dari tamu seorang warga yang memfoto selebaran iuran warga, menyebutnya surat cinta, lalu memposting di media sosial.
"Dan sekarang posisinya di Makassar. Kita juga sudah konfirmasi ke RT/RW, yang bersangkutan Wildan kalau tidak salah namanya dan dia sudah ditelepon dan mengakui memposting itu dan kita pun tidak ada tekanan apapun ke pelaku itu. Yang jelas kita hanya ingin klarifikasi kalau itu kesepakatan warga dan yang melapor bukan warga," bebernya.
ADVERTISEMENT
Menurut Eka, ada Pergub No 171 tahun 2016 di pasal 44 yang menyebutkan diperbolehkan warga atas dana swadaya.
"Ya intinya di situ untuk menggali potensi warga. Tergantung dari kesepakatan warga. Selama warga itu tidak keberatan dan menginginkan dan itu memang bukan paksaan dari ketua R, tapi itu dari kesepakatan bersama," tegas dia.
Lalu bagaimana dengan pasukan oranye?
"PPSU kita tetap turun disana. Memang tidak secara rutin di sana. Total PPSU kita ada 131 sedangkan luas wilayah 504 hektar untuk dikerjakan. Memang itu bentuk pengertian dari RT mereka mungkin merasa mampu, karena itu komplek elite, PPSU kita memang tidak setiap hari di situ," tuturnya.
"Adanya PPSU bukan berarti mematikan swadaya masyarakat, toh gotong royong, kerja bakti kalau di pemukiman padat, mereka aktif tiap minggu. Minimal sebulan sekali mereka membersihkan got ya kan," tutup dia.
reporter: Fachrul Irwinsyah
ADVERTISEMENT