Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Jabar Diterjang Banjir hingga Longsor, Dedi Mulyadi Ajak Tobat Ekologi
11 Maret 2025 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak pemerintah daerah di tataran Kota dan Kabupaten di Jawa Barat untuk mengevaluasi masalah tata ruang yang berujung bencana alam. Ia menyebut langkah itu dengan frasa atau istilah "tobat ekologi".
ADVERTISEMENT
Dedi mencontohkan daerah Puncak, Bogor. Pembangunan kawasan wisata di sana dinilai telah memicu bencana banjir.
“Pada waktu puasa ini kita harus melakukan tobat ekologi, dalam bahasa saya. Tobat pemerintah agar segera memperbaiki diri, tata ruang, pola hidup masyarakatnya untuk tidak merusak sungai-sungai dan menyebabkan sungai sebagai pembuangan rasa kebencian padahal itu dibutuhkan,” katanya kepada wartawan di Lapangan Udara Husein Sastranegara, Selasa (11/3).
Bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto, Dedi telah menyegel dan menertibkan sejumlah objek wisata di Puncak Bogor pada Kamis (6/3).
Pada hari ini, di Lapangan Udara Husein Sastranegara Dedi juga resmi melakukan operasi modifikasi cuaca untuk menekan potensi bencana dampak dari hujan ekstrem seperti yang terjadi belakangan.
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem menjadi faktor lain terjadinya banjir di sejumlah wilayah Jawa Barat termasuk Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bandung, Sukabumi, dan Karawang. Kemudian, juga bencana tanah longsor.
“Hari ini kita memodifikasi cuaca dengan cara menggeser hujan di laut dan waduk Jatiluhur. Rangkaian ini adalah bagian dari ikhtiar yang dilakukan pemerintah untuk agar bencana ini tidak keberlanjutan,” ujarnya.
Adapun sebagai langkah lanjutan, dia mengungkapkan Pemerintah Provinsi bakal menyusun nota kesepahaman atau MoU dengan Mabes TNI AD dan menjajaki kerja sama dengan Mabes TNI AL untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai dan laut.
"Tahun ini, Jawa Barat akan memiliki dua radar cuaca baru, satu di wilayah selatan dan satu di Cekungan Bandung. Selain itu, akan ada alat pendeteksi kualitas udara serta sistem peringatan dini bencana yang lebih canggih," kata Dedi.
ADVERTISEMENT
“Seluruh angkatan ini, itu nantinya akan kerja sama dalam menjaga hulu sungai, daerah aliran sungai, muara sungai, sampai laut. Udara itu melakukan pemantauan (udara),” sambungnya.