Jabar Laporkan Kasus Flu Burung pada Unggas, Terdeteksi di Cirebon dan Cimahi

2 Maret 2023 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peternakan bebek  Foto: Stephane Mahe/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peternakan bebek Foto: Stephane Mahe/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah unggas yang ada di Kota Cirebon dan Kota Cimahi terinfeksi virus H5NI atau flu burung. Pejabat Otoritas Veteriner Jabar, Supriyanto, menyebut temuan di Cirebon terdeteksi sejak awal Januari 2023, sedangkan di Cimahi terdeteksi sejak Februari 2023 usai temuan 49 unggas yang mati mendadak.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang kasus flu burung yang terlaporkan sejak 2023 ada 2 wilayah, di Kota Cirebon dan Kota Cimahi," kata dia ketika dikonfirmasi wartawan pada Kamis (2/3).
Dari hasil identifikasi yang dilakukan,, kasus flu burung yang menjangkiti unggas bukan masuk ke dalam varian baru yakni 2.3.4.4b dan masih masuk ke dalam kategori lama yang sempat muncul di Indonesia pada tahun 2014 lalu.
"Jadi kemarin identifikasi di lapangan, flu burungnya masih sama seperti flu burung yang sebelumnya," ucap dia.
Supriyanto juga menyebut pihaknya belum mendapati adanya kasus flu burung yang menjangkiti manusia di Jabar. Meski demikian, dia mengaku sudah memberikan surat edaran ke pemerintah di kabupaten dan kota di Jabar agar rutin menjaga kebersihan kandang dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan serta tidak memasukkan unggas yang baru ke dalam kandang.
ADVERTISEMENT
"Kecepatan pelaporan berkolerasi ke tindakan penanganannya. Tindakan security-nya, penyemprotan disinfektan. Diusahakan jangan memasukkan unggas baru ke lingkungan, dari luar daerah jangan dimasukkan dulu ke kandang," ujar dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Tita Mariam, mengatakan puluhan unggas yang mati mendadak itu berada di Kampung Kebon Manggu, Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi. Puluhan unggas itu mati mendadak hanya dalam waktu sepekan.
"Ada 49 unggas milik warga yang mati mendadak dalam satu kampung," kata dia.
Pihaknya lalu melakukan pengambilan sampel untuk diuji. Hasilnya, 49 unggas itu dipastikan positif terinfeksi flu burung.
Setelah itu dilanjut dengan pemeriksaan lanjutan dan didapati ada 172 ekor unggas yang terdiri dari ayam, entok, kalkun positif terinfeksi flu burung.
ADVERTISEMENT
Apabila dirincikan, 172 ekor unggas itu terdiri dari 49 ekor yang mati, 40 mengalami sakit bergejala, dan 81 ekor yang telah dikarantina di kandang. Diduga ratusan unggas itu terinfeksi flu burung karena adanya kontak antar unggas yang ada di satu area berdekatan.
"Semua unggas dapat terserang virus influenza A, tetapi wabah AI (avian influenza) sering menyerang ayam dan kalkun," ucap dia.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi sudah melakukan disinfeksi dengan melibatkan instansi terkait.
"Selain lingkungan didesinfeksi, pemilik hewan juga diberi desinfektan untuk pelaksanaan desinfeksi mandiri oleh pemilik hewan sendiri," tandas dia.