Jadi Calon Dubes Jepang, Kartini Sjahrir Fokus Isu Bilateral-Ketenagakerjaan
5 Juli 2025 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menitJadi Calon Dubes Jepang, Kartini Sjahrir Fokus Isu Bilateral-Ketenagakerjaan
Calon duta besar (Dubes) Jepang, Nurmala Kartini Sjahrir, selesai menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR pada Sabtu (5/7).kumparanNEWS



ADVERTISEMENT
Calon duta besar Jepang, Nurmala Kartini Sjahrir, selesai menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi I DPR pada Sabtu (5/7).
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, isu bilateral kedua negara hingga ketenagakerjaan turut dibahas dalam proses tersebut. Kerja sama kedua negara yang dia singgung di antaranya Jepang dengan teknologinya, dan Indonesia dengan sumber daya alamnya.
“Kita ada program hilirisasi. Nah, Jepang ini adalah suatu negara yang maju baik teknologinya di dalam segala hal, tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa," ujar Nurmala kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Nurmala juga menyinggung sumber daya manusia Indonesia yang jadi salah satu faktor penting dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara, yang sudah terjalin sejak tahun 1958.
"Juga kita punya sumber daya manusia yang sedang kita tingkatkan kualitasnya menuju Indonesia Emas 2045. Jadi bagaimana nanti hubungan-hubungan bilateral itu kita tingkatkan di antara kedua negara. Jangan lupa kita sudah 67 tahun, loh, dengan Jepang dari tahun 1958,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Adik dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan ini juga menyinggung soal isu ketenagakerjaan. Menurutnya, tenaga kerja jadi sektor penting untuk peningkatan SDM Indonesia jadi lebih terampil.
“Saya kira dalam soal ketenagakerjaan betul kita harus menggunakan kesempatan ini, karena Jepang betul-betul dalam soal itu memberikan perhatian yang banyak dan sekarang dalam kerja sama kita Jepang jauh lebih terbuka, lebih fleksibel, sehingga akan memudahkan kepada kita untuk mendapatkan alih teknologi kemampuan dalam meningkatkan keterampilan,” tuturnya yang pernah menjadi Dubes Argentina itu.