Jadi 'Kambing Hitam' Sampah, Limbah Galon Ini Tak Ditemukan di TPA 6 Kota Besar

5 Desember 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riset teranyar menyebutkan bahwa galon Le Minerale tidak ditemukan di 17 TPS di 6 kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya dan Medan. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Riset teranyar menyebutkan bahwa galon Le Minerale tidak ditemukan di 17 TPS di 6 kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya dan Medan. Foto: istimewa
Sampah plastik masih menjadi masalah tak terselesaikan di Indonesia. Menurut laporan Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 sampah plastik di indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Salah satu pihak yang sering menjadi sasaran kambing hitam dan dicap sebagai “beban” lingkungan adalah Le Minerale. Bukan tanpa alasan, inovasi galon sekali pakai dari produk air mineral milik PT Tirta Fresindo Jaya ini disebut-sebut sebagai penyumbang sampah plastik di Indonesia.
Namun menurut riset dari Net Zero Waste Management Consortium dan Litbang Kompas, galon Le Minerale tidak ditemukan di tempat pembuangan akhir sampah di enam kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya dan Medan.
Riset yang mendapat rekomendasi langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut digelar serempak di enam kota pada 2022 dengan cara menyisir 17 sampel TPA dan TPS selama berbulan-bulan.
Melalui laporan bertajuk “Potret Sampah 6 Kota Besar” yang diterbitkan pada 22 November 2023 itu, beban sampah plastik terbanyak yang menumpuk dan membebani TPA di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali dan Samarinda, justru berasal dari kresek, bungkus mi instan, dan gelas air mineral berbagai merek.
"Hasilnya teridentifikasi 1.930.495 buah sampah plastik yang terbagi dalam 635 varian sampah produk konsumen dari berbagai merek," ungkap Lead Researcher Net Zero, Ahmad Syafrudin.
Ahmad mengatakan, meski secara tonase terlihat kalah dari sampah organik seperti limbah rumah tangga, faktanya sampah anorganik seperti kemasan plastik produk konsumen memiliki volumenya lebih besar di semua pembuangan sampah, baik di TPS, truk sampah, TPA, hingga di sepanjang aliran sungai.
Pada 2021, riset komprehensif Sustainable Waste Indonesia di wilayah Jakarta Raya juga menyebut sampah produk konsumen dengan ukuran yang lebih besar, termasuk galon Le Minerale, lebih mudah dikelola dibandingkan sampah plastik kemasan sejenis yang ukuran kecil.
Selain itu, sampah produk konsumen dengan kemasan besar juga lebih bernilai ekonomis untuk dijual kembali sebagai bahan baku plastik daur ulang. Tak heran bila galon Le Minerale jarang atau bahkan praktis tak ditemukan di tempat pembuangan akhir sampah di kota-kota besar.