Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk mengembalikan jadwal transportasi umum MRT, LRT, dan TransJakarta seperti semula. Tapi, Anies tetap membatasi antrean di halte dan stasiun.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan Pak Presiden terkait kendaraan umum massal untuk masyarakat maka kami kembali menyelenggaraakan dengan frekuensi tinggi untuk penyelengaraan kendaraan umum di Jakarta dan akan kita laksankaan dengan social distancing secara disiplin," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Senin (16/3) sore.
"Artinya akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus dan per gerbong di setiap kendaraan umum yang beroperasi di bawah Pemprov DKI. Juga pembatasan antrean di dalam halte dan di dalam stasiun," tambah dia.
Anies menegaskan, kebijakan menjaga jarak tetap dilakukan untuk mengurangi risiko penularan corona . Antrean akan dialihkan di luar stasiun dan halte.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi tujuannya untuk kurangi risiko penularan. Ini semua punya konsekuensi bahwa antrean akan lebih banyak di luar halte dan stasiun," ujar dia.
"Antrean di ruang terbuka dari diskusi dengan para ahli mengurangi tingkat risiko penularan daripada antrean dalam ruang tertutup. Maka itu pembatasan jumlah penumpang per gerbong dan bus ini penting untuk pastikan bahwa jarak fisik antara penumpang baik saat menuju kendaraan umum maupun selama di kendaraan tetap terjaga," ucap dia.
Hari ini, Anies membatasi jadwal MRT, LRT, dan TransJakarta, tinggal 20 persen dari biasanya. Akibatnya, penumpukan kendaraan terjadi di halte dan stasiun.
Penumpang bahkan harus mengantre di luar stasiun dan halte karena penumpang yang boleh masuk ke dalam dibatasi sesuai dengan kapasitas bus/gerbong yang dianjurkan, misalnya 1 gerbong MRT hanya 60 orang.
ADVERTISEMENT
Pembatasan ini diterapkan semata untuk menjaga agar warga saling menjaga jarak (social distancing) guna menghindari penularan virus corona.