Jaga Kelestarian Lingkungan, Sido Muncul Raih Penghargaan Adi Niti dari KLHK

11 September 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat menerima penghargaan Adi Niti 2024 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (10/9).)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat saat menerima penghargaan Adi Niti 2024 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (10/9).)
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsistensi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati berhasil mengantarkan perusahaan meraih penghargaan Adi Niti 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Adi Niti merupakan penghargaan yang diberikan kepada pelaku usaha, kelompok masyarakat, dan mitra kerja Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) atas kinerja dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Sido Muncul melalui Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang dinilai berhasil melaksanakan standardisasi LHK kategori pelaku usaha penerap standar. Bahkan, produsen jamu terbesar dan termodern di Indonesia ini dianggap telah lebih dulu mengimplementasikan standar-standar LHK sebelum ditetapkannya standardisasi tersebut.
Penghargaan ini pun diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya kepada Direktur Sido, Muncul Irwan Hidayat dalam Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSTA) 2024 di Auditorium Manggala Wanabakti, Selasa (10/9).
Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam sambutannya mengapresiasi seluruh entitas yang mendukung penerapan kinerja standar LHK. Standar tersebut berperan penting di dalam pedoman pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
“Terima kasih kepada masyarakat, kepada entitas yang telah mengimplementasikan. Ini penting karena prosedur berpemerintahan itu ada caranya. Enggak bisa apa-apa sembarangan. Enggak bisa apa-apa main cut. Terima kasih kepada seluruh mitra, akademisi, generasi muda, masyarakat semuanya yang telah membantu agenda-agenda dari standardisasi,” kata Siti.
Siti meyakini penerapan standardisasi LHK akan semakin memudahkan sistem dengan memberikan panduan jelas dalam pemanfaatan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.
“Kami mengajak seluruh jajaran yang mengawal investasi, usaha, perlindungan lingkungan, dan peduli kelestarian hutan untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia dan juga untuk global,” kata Siti.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat usai menerima penghargaan Adi Niti 2024, Selasa (10/9).
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, yang ditemui usai menerima penghargaan, mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan Adi Niti 2024 kategori Pelaku Usaha Penerapan Standar ini kepada Sido Muncul. Penghargaan ini kata Irwan, merupakan wujud komitmen nyata Sido Muncul dalam mendukung keberlanjutan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
"Hari ini kita syukuri bersama bahwa KLHK punya standar aturan lingkungan hidup, sehingga akan memudahkan semua pihak terutama para pengusaha untuk mengikuti standar itu. Kalau dari Sido Muncul sendiri sebenarnya kami sudah mengikuti sebelum standar ini ada, sejak tahun 2011. Itulah salah satu yang membuat kami menerima penghargaan,” ujar Irwan.
Irwan menekankan komitmen Sido Muncul dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasional. Sehingga, Sido Muncul tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata tetapi juga pada kelestarian lingkungan.
“Kalau bagi kami ya tadi yang saya katakan, menjaga lingkungan, mengikuti aturan itu sama pentingnya dengan bisnis kami. Sehingga dalam berbisnis, kami tidak hanya mendapatkan keuntungan tapi tidak merusak lingkungan juga. Bahkan kalau bisa kami memberi kontribusi bagi lingkungan,” kata Irwan.
Irwan pun menyambut positif adanya standardisasi LHK yang bisa menjadi pedoman bagi perusahaan-perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Sido Muncul, kata Irwan, akan terus melanjutkan berbagai program pelestarian lingkungan yang telah dijalankan.
“Ya, tentu kami akan melanjutkan program program konservasi, penataan lingkungan, pengelolaan air maupun limbah,” ujarnya.

Konservasi Agrowisata Sido Muncul Implementasikan Standar LHK

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) KLHK Ary Sudijanto di Auditorium Manggala Wanakbakti, Jakarta, Selasa (10/9)
Konservasi Agrowisata Sido Muncul merupakan agrowisata yang berada dalam satu kawasan pabrik jamu Sido Muncul Kabupaten Semarang.
Berdiri sejak 2011, Agrowisata ini menjadi tempat pengembangan spesies tanaman rempah dan obat serta tinggal berbagai jenis satwa yang dilindungi. Tercatat di lahan sekitar 5 hektare ini, ada 52 jenis satwa berjumlah 154 ekor serta 400 spesies tanaman rempah dan obat.
Kepala Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko mengatakan, sejak berdirinya konservasi tersebut, Sido Muncul memiliki visi untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi sumberdaya hayati flora dan fauna serta kepada masyarakat juga lingkungan.
Karena itu dalam pengelolaannya, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul telah mengikuti prosedur tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
“Karena Sido Muncul kan pelestarian sumberdaya genetik flora dan fauna. Nah kita di Agrowisata Sido Muncul semuanya mengikuti ketentuan LHK mulai dari aspek administrasi, aspek legal, tata pengelolaan, SDM hingga manajemen, semuanya dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Bambang.
Sido Muncul raih penghargaan kategori Pelaku Usaha Penerapan Standar
Alasan ini juga yang menjadi dasar Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) KLHK memberikan penghargaan kepada Sido Muncul. Kepala BSILHK KLHK Ary Sudijanto mengatakan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang layak diberikan penghargaan Adi Niti 2024 karena telah mengimplementasikan standar-standar LHK jauh sebelum penerapan standardisasi.
Lembaga konservasi ini juga tercatat telah memiliki izin Taman Satwa dari Kementerian Kehutanan sejak 2011 silam.
“Sido Muncul itu kami berikan penghargaan spesifik karena kami baru melahirkan standar untuk taman satwa liar. Nah, yang dilakukan oleh Sido Muncul itu sudah menerapkan dan kami nilai penerapannya itu sesuai dengan standar yang kami buat begitu, itu yang kemudian kita berikan penghargaan kegiatan untuk konservasinya,” ujarnya.
Hal ini juga disampaikan Dewan Juri Penghargaan sekaligus Kepala BPSILHK Solo, Yoyok Sigit, saat melakukan pengumpulan data dan verifikasi lapangan di Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul.
Taman satwa ini telah menerapkan standar yang disyaratkan mulai dari perizinan, pengelolaan flora dan fauna, penataan lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saat datang ke Sido Muncul untuk pengumpulan data, loh kok ada semua list-nya, perizinan ada, air ada nggak, lingkungan ada nggak, pengelolaan hewannya bagus dan lain-lainnya bagus. Jadi, layaklah Sido Muncul untuk pertama kali meraih penghargaan dan bisa menjadi contoh ke depan bagi lembaga konservasi yang lain,” katanya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio