Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Paslon jagoan Gerindra di Pilgub Sumbar yakni Nasrul Abit-Indra Catri dikalahkan paslon Mahyeldi-Audy yang diusung PKS berdasarkan hasil hitung cepat. Direktur Populi Center Usep Akhyar mengatakan, salah satu faktor kemenangan Mahyeldi-Audy lantaran basis Islam di Sumatera Barat lebih dekat dengan PKS daripada Gerindra.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibagi secara ideologi, misalnya kalau kita bikin kategorisasi soal Islam yang lebih konservatif, ya di Sumbar itu lebih tinggi dan itu lebih dekat secara ideologis dengan PKS," kata Usep saat dihubungi, Kamis (10/12).
"Sementara di sana (Sumbar) itu kan terbukti partai-partai nasionalis kayak PDIP dan sebagainya itu tidak dikasih kursi," sambungnya.
Usep pun berpandangan basis kekuatan PKS lebih kuat daripada Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Tanah Minang. Sebab, menurutnya, kemenangan Prabowo saat Pilpres 2019 di Sumbar tak lepas dari dukungan PKS.
"Yang mengalahkan waktu Pilpres itu sebenarnya suara PKS. PKS memang basis di sana. PKS itu kan juga mengusung Prabowo waktu pilpres. Berarti kan basis dukungan yang secara gagasan, ide atau ideologi itu lebih dekat ke PKS," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sehingga, kata dia, ketika kekuatan terpecah, PKS lebih mendapatkan keuntungan dalam Pilgub Sumbar daripada Gerindra.
"Kalau dipecah begitu, artinya pendukung di pilpres kemarin saya kira memang menyatu antara Pak Prabowo dan PKS. Tapi sebenarnya secara asli, kalau ditelusuri lebih dalam, pendukung Pak Prabowo dengan PKS itu memang berbeda ya dari sisi ideologi, kultur, dan sebagainya" ujar Usep.
Meski begitu, ia menilai Prabowo masih memiliki kekuatan yang cukup besar di Sumbar. Kekalahan Gerindra, kata dia, juga dapat dipengaruhi oleh figur calon yang diusung.
"Saya kira tetap (kekuatan Prabowo) cuma persoalannya yang di pilpres kemarin itu karena memang pendukung PKS. Tapi bisa ditelusuri juga dengan kualitas figur karena di pilkada itu figur sangat menentukan juga," tutupnya.
ADVERTISEMENT