Jajan di Bandara Soetta Mahal? Coba Mampir ke Kantin Ini

3 Juli 2017 12:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, membeli makanan atau sekadar minum kopi di Bandara Soekarno-Hatta harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Namun, anggapan tersebut tidak selalu benar.
ADVERTISEMENT
Jika sedang berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mungkin bisa mampir ke kantin yang ada di area parkir Terminal 2D. Kantin terlihat sederhana, hanya beberapa meja, dan etalase yang ditata memanjang di bawah atap.
Di meja-meja tersebut dijajakan beberapa jenis makanan rumahan, mulai dari sop, telur balado, cumi sambal goreng, juga telur dadar yang di jajakan dalam plastik.
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Untuk melakukan perbandingan biaya, kumparan (kumparan.com) pada Minggu (2/7), membeli satu porsi makanan di sebuah gerai yang menjual makanan khas rumahan di dalam Bandara Terminal 1, lalu membeli satu porsi makanan di kantin yang berada di parkir terminal 2D itu.
Satu porsi makan siang di gerai makanan di dalam area bandara terminal 1 berisi sepiring nasi putih, kacang panjang, tumis terung kecap, dan tempe mendoan, tanpa minum, total dihargai Rp. 37.000.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, kumparan menyempatkan diri menikmati makan di warung area terminal 2D, dengan sepiring nasi, telur dadar, ikan teri, dan bakwan jagung, tanpa minum. Dengan sejumlah lauk tersebut kumparan hanya menghabiskan Rp 18.000.
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual makanan di area Bandara Soekarno Hatta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Kini tampak perbedaannya. Bagi, mereka yang sedang 'bokek' namun berada di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta, maka tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak ke terminal area parkir terminal 2D.
Seorang pedagang, Sriayatun (48), menjelaskan umumnya mereka yang makan di tenda terminal 2D rata-rata adalah mereka yang datang khusus untuk melakukan antar jemput, sampai karyawan Angkasa Pura (AP). Bagi mereka kantin itu memang sudah jamak dikenal.
"Kadang ada juga bule-bule," kata Sriyatun yang sudah berjualan di Bandara Soekarno-Hatta dari tahun 1988.
ADVERTISEMENT
Sriyatun dan belasan pedagang lain di dekat parkir 2D tersebut dimudahkan untuk berdagang dan tidak dipungut biaya apa pun dari Angkasa Pura 2.
Terminal 1A Bandara Soetta (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal 1A Bandara Soetta (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
"Enggak bayar apa pun, sampah apa pun enggak bayar, gratis semua-semua ini enggak pernah dipungutin. Gratis semua," tegas Sriyatun.
Seorang pedagang kopi, Lirma (45) mengaku bersyukur bisa berjualan di tempat tersebut, walaupun belum tentu dagangannya selalu habis. "Bagi kita, enaklah, daripada di rumah. Pasti enaklah ada pemasukan," kata Lirma.
Dadi (39), pegawai yang rutin mengantar dan jemput atasannya, yakni para ekspatriat di terminal 2, mengaku bisa 'nongkrong' di Bandara Soekarno-Hatta, tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Untuk sebungkus rokok dan segelas kopi Dadi mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 di tempat tersebut. "Kalau untuk saya, lumayan (terjangkau)," kata Dadi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut Anda?