Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Banjir merendam sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Selasa (4/3). BPBD DKI mencatat hingga pukul 10.00 WIB, 77 RT dan 5 ruas jalan masih terendam.
ADVERTISEMENT
BNPB bersama Kemenko PMK hingga BMKG telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan banjir Jabodetabek.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Pemprov DKI sudah meminta untuk modifikasi cuaca. BNPB segera menindaklanjuti permintaan ini.
"Secara umum kami laporkan untuk wilayah DKI Jakarta, memang masih banyak beberapa wilayah yang tergenang, tetapi sampai saat ini untuk yang dibutuhkan oleh DKI adalah meminta operasi modifikasi cuaca," kata Suharyanto dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur.
BNPB menyebut, modifikasi cuaca sudah pernah dilakukan ketika tahun baru 2025. Kali ini, modifikasi cuaca akan dilakukan hingga tanggal 8 Maret.
"Nanti dari BNPB juga akan menyelenggarakan mulai hari ini sampai tanggal 8," ucap dia.
Sementara Menko PMK Pratikno mengatakan masalah anggaran modifikasi cuaca berasal dari Pemprov DKI. Ia sepakat modifikasi cuaca harus dilakukan karena BMKG memprediksi hujan akan terus turun sepekan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang saya ingin menegaskan bahwa memang ini kalau bisa operasi modifikasi cuaca ini bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov," kata Pratikno.
"Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini. Karena Kepala BMKG tadi sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan," tambah dia.
Pratikno menyebut, beban utama banjir Jakarta yakni di sungai Ciliwung. Menurutnya jangan sampai aliran air mengarah ke bawah.
"Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan mendung di laut itu akan mengurangi beban itu mungkin yang urgent dalam waktu singkat," ucap Pratikno.