Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam, Tanam Mangrove Jadi Salah Satu Solusi
20 April 2025 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Jakarta menghadapi persoalan serius khususnya dalam persoalan permasalahan permukaan tanah yang semakin menurun tiap tahunnya. Tiap tahunnya, permukaan tanah Jakarta turun hingga 17 cm.
ADVERTISEMENT
World Economic Forum (WEF) memprediksi Jakarta akan tenggelam pada 2050 apabila tidak ada solusi dan upaya penanggulangan.
Ada beberapa faktor terjadinya penurunan permukaan tanah seperti penggunaan air tanah yang tidak terkontrol, pembangunan yang masif tanpa diimbangi dengan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang baik, hingga abrasi dan naiknya air permukaan laut yang disebabkan karena perubahan iklim.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut ialah menahan abrasi dengan cara menanam mangrove. Beberapa universitas juga sudah menerbitkan jurnal tentang dampak positif mangrove di pesisir laut.
Dari sisi ekologis, mangrove dapat melindungi garis pantai dari abrasi dan melindungi flora dan fauna di habitat garis laut.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, salah satu contoh mangrove dapat mengatasi dampak abrasi.
Jakarta diprediksi oleh BMKG akan mengalami banjir rob yang terjadi karena permukaan air laut naik bertepatan dengan fenomena bulan purnama dan super moon pada saat momen masa Lebaran Idul Fitri 2025 lalu.
ADVERTISEMENT
“Kemarin ketika kita berlebaran, Idul Fitri yang diperkirakan akan ada banjir rob, karena kita persiapkan sejak awal, pompa dipasang, tanggulnya dinaikkan, alhamdulillah, Jakarta selama waktu terakhir ini rob tidak terjadi,” kata Pramono saat hadiri acara penanaman tumbuhan mangrove yang dilakukan alumni SMA 1 Jakarta atau SMA Budi Utomo (Boedoet) bersama Pemprov Jakarta di Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (20/4).
“Bukan karena memang nggak ada rob-nya, rob-nya ada, tetapi ditangani secara lebih awal,” imbuhnya.
Acara yang dihadiri oleh Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu turut ditanam sebanyak 7.500 mangrove di kawasan lahan seluas 44,7 hektare.
“Bu Mega adalah orang yang sangat mempunyai perhatian khusus terhadap mangrove. Baik itu mangrove yang ada di Bali, yang ada di Surabaya, tentunya juga yang ada di Jakarta,” ujar Pramono.
ADVERTISEMENT