news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Jakarta Kini Jarang Banjir, Dinas SDA Ungkap Penyebabnya

1 Maret 2022 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di sejumlah wilayah di Jakarta Utara surut.  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di sejumlah wilayah di Jakarta Utara surut. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta sudah berkali-kali dilanda hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem. Tapi, dari tahun ke tahun jumlah titik yang tergenang terus menurun.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, banyak hal yang sudah dilakukan terus menerus sehingga Jakarta jarang banjir. Mulai dari merawat fasilitas yang sudah ada hingga terus membangun fasilitas baru untuk mencegah banjir.
Dinas SDA DKI Jakarta turunkan alat berat dan dump truck dalam kegiatan gerebek lumpur di Kali Sunter, Jakarta Utara, Minggu (3/10). Foto: PPID DKI Jakarta
"Pernah kita mengalami 18 Januari (tahun ini) sempat tergenang Tegal Alur, Cempaka Putih, kan hujan ekstrem setengah Jakarta hujan ekstrem. Tapi alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat," kata Yusmada usai rapat dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/3).
"Tentu pertanyaan kenapa bisa kita tangani dengan cepat, kan persiapannya. Seperti kita sekarang ini, kita sudah mulai lagi mempersiapkan banjir akhir tahun [2022] atau awal tahun 2023," tambah dia.
Dinas SDA DKI Jakarta turunkan alat berat dan dump truck dalam kegiatan gerebek lumpur di Kali Sunter, Jakarta Utara, Minggu (3/10). Foto: PPID DKI Jakarta
Persiapan yang telah dilakukan yakni memastikan infrastruktur pencegah banjir yang sudah ada berjalan dengan baik. Sungai Dikeruk, memastikan pompa berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Istilah pak Gubernur itu kan konteks siaga, siaga itu ya semua tadi infrastruktur yang ada kita optimalkan, istilah kita itu namanya saja gerebek lumpur, tapi itu kan nama, tapi intinya adalah kita memastikan istilahnya itu semua kapasitas sungai waduk kita itu optimal," jelas dia.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan program Gerebek Lumpur di Kali Mookevart pada Sabtu (2/10). Foto: PPID DKI Jakarta
Yusmada memastikan, program gerebek lumpur yang selama berjalan sudah menunjukkan hasilnya. Misalnya, di kawasan Gunung Sahari, hingga Belibis.
"Sangat punya pengaruh besar (untuk) memastikan semua kapasitas sungai dan waduk kita itu optimal," ujar Yusmada.
“Sudah banyak dirasakan oleh masyarakat berkurang itu genangan. Tapi bukannya tidak ada, tapi berkurang, dan genangan cepat surut,” jelasnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, meninjau langsung perbaikan drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/12). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Yusmada menilai, pembenahan di sisi hilir sangat penting untuk sekarang ini. Sebab, bila di sisi hilir memiliki kapasitas yang cukup, aliran air dari hulu atau selatan Jakarta bisa mengalir dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sumur resapan terus dibangun meski dana APBD sudah dicoret DPRD DKI. Sumur resapan ini bisa menahan laju air di hulu sehingga tidak langsung mengalir ke hilir.
"Kalau seandainya hilir itu tidak tergenang, ada kontribusi penahannya di hulu. Airnya itu ditahan dulu di sana, sehingga tidak mengalir," ucap dia.