Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, banyak hal yang sudah dilakukan terus menerus sehingga Jakarta jarang banjir . Mulai dari merawat fasilitas yang sudah ada hingga terus membangun fasilitas baru untuk mencegah banjir.
"Pernah kita mengalami 18 Januari (tahun ini) sempat tergenang Tegal Alur, Cempaka Putih, kan hujan ekstrem setengah Jakarta hujan ekstrem. Tapi alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat," kata Yusmada usai rapat dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/3).
"Tentu pertanyaan kenapa bisa kita tangani dengan cepat, kan persiapannya. Seperti kita sekarang ini, kita sudah mulai lagi mempersiapkan banjir akhir tahun [2022] atau awal tahun 2023," tambah dia.
Persiapan yang telah dilakukan yakni memastikan infrastruktur pencegah banjir yang sudah ada berjalan dengan baik. Sungai Dikeruk, memastikan pompa berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Istilah pak Gubernur itu kan konteks siaga, siaga itu ya semua tadi infrastruktur yang ada kita optimalkan, istilah kita itu namanya saja gerebek lumpur, tapi itu kan nama, tapi intinya adalah kita memastikan istilahnya itu semua kapasitas sungai waduk kita itu optimal," jelas dia.
Yusmada memastikan, program gerebek lumpur yang selama berjalan sudah menunjukkan hasilnya. Misalnya, di kawasan Gunung Sahari, hingga Belibis.
"Sangat punya pengaruh besar (untuk) memastikan semua kapasitas sungai dan waduk kita itu optimal," ujar Yusmada.
“Sudah banyak dirasakan oleh masyarakat berkurang itu genangan. Tapi bukannya tidak ada, tapi berkurang, dan genangan cepat surut,” jelasnya.
Yusmada menilai, pembenahan di sisi hilir sangat penting untuk sekarang ini. Sebab, bila di sisi hilir memiliki kapasitas yang cukup, aliran air dari hulu atau selatan Jakarta bisa mengalir dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sumur resapan terus dibangun meski dana APBD sudah dicoret DPRD DKI. Sumur resapan ini bisa menahan laju air di hulu sehingga tidak langsung mengalir ke hilir.
"Kalau seandainya hilir itu tidak tergenang, ada kontribusi penahannya di hulu. Airnya itu ditahan dulu di sana, sehingga tidak mengalir," ucap dia.