Jakarta Masih Diterjang Banjir Rob, Pembangunan Tanggul Pantai Dikebut

7 Desember 2021 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan membersihkan sampah saat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Jumat (1/1).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan membersihkan sampah saat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Jumat (1/1). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Warga di utara Jakarta diterjang banjir rob. Ketinggiannya bahkan ada yang sampai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya yang tengah dilakukan Pemprov DKI bersama pemerintah pusat dalam menanggulangi banjir rob, yakni dengan pembangunan tanggul pantai atau yang lebih dikenal dengan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Keberadaan tanggul pantai memang sudah terlihat di sejumlah titik di pesisir Jakarta. Tapi itu belum rampung semua karena sejumlah kendala.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan tanggul NCICD sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 2021 dengan target total sepanjang 790 meter.
Pekerja menggunakan ekskavator untuk menyelesaikan pembangunan tanggul laut di Cilincing, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul. Sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai," kata Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, di kantornya di Cideng, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Pekerja menggunakan ekskavator untuk menyelesaikan pembangunan tanggul laut di Cilincing, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Yusmada mengatakan, pembangunan tanggul NCID terkendala tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021 di beberapa area seperti Jalan Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.
Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB dan mulai surut di siang hingga malam hari.
Banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50 cm.
Petugas rekanan Kementerian PUPR melakukan pengukuran koordinat menggunakan alat GPS Geodetik terkait rencana pembangunan tanggul laut di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Sebagai langkah antisipasi, Dinas SDA juga akan membangun 2 sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda. Pembangunan polder terdiri atas Pintu Air, Pompa, dan Waduk. Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses.
ADVERTISEMENT
Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir utara Jakarta serta perbaikan lingkungan.