Jakarta Sepakat Jual Listrik dari ITF Sunter ke PLN USD 11,88 Sen

16 Oktober 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencanangan pembangunan ITF Sunter Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pencanangan pembangunan ITF Sunter Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI menyepakati Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) atau PPA (Power Purchase Agreement) antara PT PLN dengan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), perusahaan Patungan Jakpro, sebagai operator ITF Sunter dengan perusahaan publik Finlandia Fortum.
ADVERTISEMENT
Selain itu, disepakati juga Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Jakpro, sebagai operator yang ditandatangani hari ini Rabu (16/10). Penandatanganan kerja sama disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Sesuai Pergub No 33 Tahun 2018, kami diamanatkan untuk melaksanakan proyek ITF sebagai upaya kita bersama mengurangi masalah sampah kota. Proyek pertama kami, ITF Sunter mampu mengubah sampah menjadi energi listrik 35MW dari material 2.200 ton sampah per hari,” ujar Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto dari keterangan tertulis, Rabu (16/10).
Untuk kesepakatan PPA ITF Sunter, PLN dan Jakpro menyepakati senilai USD 11,88 sen per kWh dari fasilitas yang dibangun setelah negosiasi antarpihak dan sumber pendanaan dirampungkan.
ADVERTISEMENT
Ia mengapresiasi kerja sama PLN yang membantu mewujudkan pembangunan ITF Sunter. Ia yakin pembangunan ITF Sunter ini menjadi bagian dari pelaksanaan untuk mewujudkan Jakarta yang bersih.
“Kami mengapresiasi PT PLN serta dukungan Kementerian ESDM dalam upaya mewujudkan pembangunan ITF Sunter. Sampah Jakarta 7.500 ton per hari. ITF Sunter bisa mengolah sampah 2.200 ton per hari. Pelaksanaan tugas ini untuk wujudkan wajah baru Jakarta yang bersih dan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan,” lanjut Dwi.
Pencanangan pembangunan ITF Sunter Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Untuk pembangunan ITF Sunter, Dwi mengatakan pekerjaan konstruksi dimulai dengan land clearing pada Juni 2019. Dilanjutkan dengan pekerjaan awal konstruksi sipil, pile loading test dan land development. Pada fase ini, Jakpro mendapat fasilitas pembiayaan dari Bank DKI sehingga proses pekerjaan berjalan sesuai rencana.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat groundbreaking ITF Sunter. Foto: Moh Fajri/kumparan
Ditargetkan, ITF Sunter mulai beroperasi tahun 2022. Pada waktunya nanti, fasilitas ITF Sunter terhubung dengan Gardu Induk Kemayoran melalui jalur transmisi 150kV sepanjang 2,2 km. Dengan 2 kesepakatan ini, Jakpro yakin dapat mewujudkan cara pandang baru bahwa sampah bukanlah material tidak berguna, melainkan material yang dapat bermanfaat.
ADVERTISEMENT
“Kami berterima kasih atas kerja sama lintas sektor yang baik. Penanganan sampah adalah tugas bersama yang harus diselesaikan secara terpadu demi keberlanjutan alam dan membantu bumi lestari,” tutup Dwi.