Jakarta Tak Jadi Ibu Kota, SDM hingga Inovasi Jadi Tantangan

26 Januari 2025 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jalanan tampak lengang di Jalan Sudirman-Thamrin, Rabu (1/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jalanan tampak lengang di Jalan Sudirman-Thamrin, Rabu (1/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) DKI II Ida Fauziyah bicara tantangan yang harus dihadapi Jakarta paska tidak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara.
ADVERTISEMENT
Awalnya Ida menjelaskan betapa pentingnya pemerintah beradaptasi menyiapkan Jakarta sebagai kota tumpuan ekonomi Indonesia.
"Rasanya kita harus sangat serius membahas isu ini. Memang bukan jadi ibu kota negara lagi, Jakarta akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi nasional," kata Ida dalam acara diskusi ‘Jakarta Kota Global?’ di Kemang, Jakarta Selatan, dikutip Minggu (26/1).
Suasana kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman ,Jakarta, Rabu (8/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ida meminta perubahan status Jakarta ini tidak hanya disiapkan secara regulasi saja, tapi juga bagaimana pemerintah dan masyarakatnya bisa berkolaborasi menghadapi berbagai tantangan.
“Ada banyak tantangan untuk membangun awareness kita. Tantangannya adalah Sumber Daya Manusia (SDM), persoalan tata kelola pemerintahan, dan persoalan inovasi,”
Tantangan ini, kata Ida, baru bisa teratasi dengan baik bila masyarakatnya sadar dan bergerak cepat untuk adaptasi menjadi warga kota yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi jangan hanya meletakkan kerja ini hanya pada pemerintah DKJ saja tetapi kita jadikan sebagai urusan bersama," katanya.
Pekerja memasang lampu untuk perayaan tahun baru di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Perencanaan Strategis & Pendanaan Pembangunan BAPPEDA DKI, Rama Magrahana, menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan Jakarta sebagai kota ramah wisata.
"Jadi mohon dukungan dari DPR RI juga untuk mendukung potensi wisata Jakarta. Di usia Jakarta yang lebih dari 500 tahun ini bisa meningkatkan kunjungan wisman dan wisnus," kata Rama.
Dengan begitu Jakarta akan bisa beradaptasi dengan statusnya dan menjadi kota pusat perekonomian Indonesia.
"Dalam UU DKJ memang Jakarta diamanatkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi kita punya mimpi, Bappeda mungkin juga Bappenas sama, yakni Jakarta menjadi pusat perekonomian ASEAN," tuturnya.
ADVERTISEMENT