Jakpro: Arena Indoor Velodrome untuk Atlet, Outdoor untuk Umum

31 Desember 2019 0:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arena outdoor Jakarta International Velodrome. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arena outdoor Jakarta International Velodrome. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Usai perhelatan Asian Games 2018, area balap sepeda Jakarta International Velodrome kerap dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Padahal, menurut Sekretaris JakPro Hani Sumarno, velodrome seharusnya hanya diperuntukkan bagi atlet sepeda profesional saja.
ADVERTISEMENT
"Olahraga sepeda dengan menggunakan lintasan di indoor hanya bisa dilakukan oleh atlet atau pesepeda yang terlatih. Sebab, lintasannya didesain miring melingkar, sehingga pesepeda biasa tidak cukup kemampuannya untuk melintasi jalur ini," kata Hani kepada kumparan, Senin (30/12).
Menurut Hani, masyarakat umum bisa memanfaatkan area outdoor velodrome yang dibuka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB untuk olahraga. Misalnya, di jalur lari yang juga digunakan oleh pesepeda.
Arena outdoor Jakarta International Velodrome. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
"Jakarta International Velodrome adalah rumah bagi komunitas-komunitas sepeda segala jenis. Setiap Jumat malam, komunitas sepeda ramai menggunakannya dengan gratis di outdoor," jelasnya.
Sementara itu, menurut Kepala Pengelola Jakarta International Velodrome Mikhael Soputan, biasanya area indoor memang digunakan oleh para atlet saja. Namun, terkadang, masyarakat juga menyewa area tersebut untuk kegiatan olahraga non-sepeda atau gathering.
ADVERTISEMENT
“Ada yang menyewa untuk gathering, ada. Itu range-nya Rp 100 juta per hari. Tapi tergantung item juga kadang, dia sewa apa aja kan,” ujar Mikhael.
Suasana di Velodrome Rawamangun, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Meski demikian, Mikhael mengaku, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan membuka arena balap tersebut untuk umum. Ia memprediksi, hal tersebut bisa direalisasikan di pertengahan 2020 dengan sistem berbayar.
“Penggunaan track sepeda indoor untuk umum, kita akan kaji itu. Kita ada rencana mau ke sana, semoga aja terwujud, mungkin tahun depan antara Februari-Maret. Sekarang kita lagi kajian (aspek) bisnisnya," jelasnya.
Meski dibuka untuk umum, kata Mikhael, nantinya tidak sembarang orang juga bisa memakai arena tersebut. Calon pengguna track balap Velodrome, kata Mikhael, harus melalui latihan pembiasaan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
“Umum yang mau menggunakan track itu pun, nantinya harus belajar, pelatihan di sini berapa lama dulu untuk menggunakan track ini. Resikonya juga cukup besar kan,” ujarnya.
Percakapan tentang Velodrome sebagai arena olahraga sepeda selain di jalanan muncul setelah kasus mobil Toyota Avanza menabrak tujuh pesepeda di Jalan Jenderal Sudirman. Dishub DKI mengatakan, para pesepeda saat itu tidak menggunakan jalur sepeda, melainkan di lajur paling kanan jalan raya atau jalur cepat.
Terkait itu, pengamat transportasi Djoko Setijowardono menyayangkan sikap para pesepeda tersebut. Meski pengendara mobil salah karena menabrak dan mengkonsumsi ekstasi, namun pihak pesepeda juga salah karena bersepeda di luar jalurnya.
"[Padahal] sudah tersedia jalur sepeda yang menyatu dengan trotoar di Jalan Sudirman, mulai Bundaran Senayan hingga Dukuh Atas. Jika sepeda untuk olah raga (road bike/sepeda balap), sebaiknya menggunakan Velodrome Rawamangun," ujar Djoko saat dihubungi, Senin (30/12).
ADVERTISEMENT