Jaksa Agung soal Hubungan dengan KPK: Kadang Disudutkan Kami Bersaing, Tidak

8 Januari 2025 12:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPK dan Jaksa Agung bertemu di Gedung Kejaksaan, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPK dan Jaksa Agung bertemu di Gedung Kejaksaan, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan tidak ada persaingan antara Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, kedua lembaga membahas penguatan sinergi untuk pemberantasan korupsi, termasuk isu-isu strategis seperti pemulihan aset dan peningkatan kerja sama internasional.
“Kami mendapat kunjungan kehormatan dari Ketua KPK dan para wakil ketua setelah dilantik sebulan yang lalu,” ujar Burhanuddin.
Ia juga meluruskan persepsi publik yang kerap menganggap adanya rivalitas antara KPK dan Kejaksaan Agung.
“Sehingga saya minta tolong juga sama teman-teman bahwa di antara kami ini tidak ada apa-apa, yang kadang-kadang disudut-sudutkan bahwa kami bersaing,” tegasnya.
“Tidak, kami sama-sama. Kami mencintai bangsa ini dan sama-sama ingin memberantas tindak pidana korupsi,” tambahnya
Jaksa Agung ST Burhanuddin. Foto: Kejagung
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyampaikan apresiasinya atas sambutan dari pihak Kejaksaan Agung. Ia menegaskan pentingnya kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
“Pemberantasan Korupsi sudah menjadi atensi Bapak Presiden RI pada asta cita beliau. Ini menjadi perhatian kami semua aparat penegak hukum, kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujar Setyo.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah pemulihan aset negara. Setyo menyebut keberadaan Badan Pemulihan Aset di Kejaksaan Agung menjadi potensi besar untuk mengoptimalkan pengembalian kerugian negara akibat korupsi.
“Kemudian juga masalah peningkatan dalam rangka upaya aset recovery. Karena di Kejaksaan Agung ada badan baru yaitu pemulihan aset,” ujarnya.
Setyo juga menyoroti pentingnya memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang stagnan dalam lima tahun terakhir.
“Intinya sekali lagi dalam pertemuan ini kami akan berusaha bahwa tujuan pemberantasan korupsi antara kejaksaan agung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi bisa berjalan dengan sinergi dengan baik,” tegas Setyo.
ADVERTISEMENT
“Terutama dalam rangka yang paling pertama, menurunkan indeks persepsi korupsi yang 5 tahun terakhir angkanya atau posisinya kurang bagus. Ini menjadi tanggungjawab bersama,” tambahnya