Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jaksa: Kuat Ma'ruf Inisiatif Bawa Pisau saat Hari Eksekusi Brigadir Yosua
18 Oktober 2022 1:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut, terdakwa Kuat Ma'ruf berinisiatif membawa senjata tajam berupa pisau saat Ferdy Sambo dkk akan mengeksekusi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
Hal itu termuat dalam dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Jakarta Selatan pada Senin (17/20).
Kuat disebut tetap membawa pisau meski sudah mengetahui Sambo dkk punya rencana menghilangkan nyawa Yosua di rumah dinas Sambo di Duren Tiga Nomor 46.
"Terdakwa Kuat Ma'ruf yang sebelumnya juga sudah mengetahui akan dirampasnya nyawa koran Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan kehendaknya sendiri sudah membawa pisau di dalam tas selempangnya yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat melakukan perlawanan," kata Jaksa saat membacakan dakwaan.
Dalam surat dakwaan, Ferdy Sambo disebut telah mempertimbangkan dengan tenang dan matang segala perbuatan dan kemungkinan usai mengeksekusi Yosua. Termasuk akibat-akibat dari tindakan yang akan dilakukan oleh Eliezer.
Rencana perampasan nyawa Yosua itu dibuat Sambo setelah mendengar kabar adanya pelecehan seksual di rumah Magelang pada 7 Juli 2022 terhadap istrinya Putri Candrawathi.
ADVERTISEMENT
Diduga yang melakukan pelecehan itu adalah Yosua. Namun Jaksa menyebut cerita pelecehan itu belum tentu kebenarannya.
Atas cerita itu, Sambo disebut membuat rencana pembunuhan Yosua dengan menanyakan kepada ajudannya apakah siap menembak Yosua. Namun sebagian mengaku tidak cukup mental untuk menghabisi Yosua.
Hanya Eliezer yang menjawab: "siap komandan,' saat ditanya Sambo: "berani tembak Yosua?".
Kuat disebut turut dalam rombongan dari Rumah Saguling ke Duren Tiga, tempat eksekusi Yosua. Kuat dan Ricky Rizal diajak ke Duren Tiga oleh Putri dengan dalih isolasi mandiri.
Sesampainya di Duren Tiga, Kuat langsung menutup pintu rumah bagian depan dan naik ke lantai dua tanpa disuruh langsung menutup pintu balkon.
Padahal saat itu kondisi masih dalam keadaan terang benderang, apalagi tugas itu sejatinya bukan tugas Kuat, melainkan Diryanto sebagai asisten rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.11 WIB, Sambo datang ke Rumah Duren Tiga. Saat itu, eksekusi dilakukan.
Pada saat eksekusi, Ricky turut menyaksikan di belakang Sambo. Begitu juga Kuat yang sudah bersiaga dengan pisaunya.
Di momen itu, Eliezer menembak 3 sampai 4 kali ke tubuh Yosua. Diakhiri tembakan pamungkas oleh Sambo. Yosua pun meninggal dunia.
Baik Ricky dan Kuat kemudian sempat diberi uang masing-masing Rp 500 juta oleh Sambo dalam mata uang dolar. Sementara Eliezer Rp 1 miliar.
Ketiganya juga diberi masing-masing iPhone 13 Pro Max. Namun, uang tunai akhirnya diambil kembali oleh Sambo dengan janji akan diberikan usai kondisi aman.