Jaksa Pinangki

Jaksa Pinangki: Saya Minta Dikenalkan dengan Djoko Tjandra karena Penasaran

9 November 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pinangki Sirna Malasari. Foto: Instagram/@pinangkit
zoom-in-whitePerbesar
Pinangki Sirna Malasari. Foto: Instagram/@pinangkit
ADVERTISEMENT
Jaksa Pinangki Sirna Malasari buka suara usai dirinya mendengarkan kesaksian dari pengusaha bernama Rahmat di persidangan yang digelar pada Senin (9/11). Rahmat merupakan sosok yang mengenalkan Pinangki dengan Djoko Tjandra di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Jaksa Pinangki bercerita awal mula ingin bertemu Djoko Tjandra. Ia mengaku awalnya penasaran mengenai kedekatan Rahmat dengan terpidana kasus cessie Bank Bali itu.
"Rahmat cerita kenal Djoko Tjandra, dan Djoko Tjandra sebagai VVIP jadi saya minta dipertemukan Djoko Tjandra, karena saya penasaran apa benar. Jadi coba bawa ke saya," kata Pinangki seperti dikutip dari Antara.
"Dari awal saksi Rahmat mengatakan kenal Djoko Tjandra, tapi menurut saya tidak mungkin Djoko Tjandra, karena Djoko Tjandra itu legenda buron yang tidak bisa disentuh sejak saya dari junior," ujar Pinangki.
Penghubung Jaksa Pinangki dengan Djoko Tjandra, Rahmat, memberi kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/11). Foto: Dok. Antaranews
Dalam pemaparannya, Jaksa Pinangki membantah kesaksian Rahmat yang menyebut bahwa ia mengarahkan Rahmat untuk memberi keterangan di Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) dan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
ADVERTISEMENT
"Saya tidak pernah mengajari atau mengarahkan saksi, karena saksi lebih senior dari saya, beliau sudah 54 tahun, sedangkan saya masih 39 tahun, beliau juga mengatakan kenal banyak orang," kata Pinangki.
Tak sampai di situ, Jaksa Pinangki juga membantah meminta USD 10 juta atau USD 100 juta kepada Djoko Tjandra terkait pengurusan Fatwa di MA.
"Sebenarnya Pak Rahmat tanggal 8 November sudah bertemu dengan Djoko Tjandra sebelum saya bertemu dengan Djoko Tjandra pada 12 November 2020. Pak Rahmat kirim foto dengan Djoko Tjandra pada 9 November," kata Pinangki.
Dalam dakwaan disebutkan pada 12 November 2020, Rahmat memperkenalkan Pinangki untuk bertemu dengan Djoko Tjandra di kantor Djoko di The Exchange 106 Kuala Lumpur.
Saksi selaku terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra bersiap memberikan kesaksian dalam sidang kasus dengan terdakwa Pinangki Sirna Malasari, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Bagi kami jaksa, Djoko Tjandra adalah hal yang 'curiousity' (penasaran), tapi kami sibuk karena 10-11 November 2019 mengantar orang tua berobat, maka tanggal 12 November beliau ke Singapura lalu ke tempat Djoko Tjandra jadi beliau sudah ketemu Djoko Tjandra dulu sebelum kami ketemu tanggal 12 November," ujar Pinangki.
ADVERTISEMENT
Pinangki pun menyatakan Rahmat pernah menyampaikan ingin agar Djoko Tjandra pulang lebih dulu ke Indonesia.
"Pak Rahmat pernah mengatakan 'Ini orang mestinya pulang dulu ke Indonesia, untuk diserahkan dan ditahan di Indonesia. Karena saya sudah lihat sendiri Djoko Tjandra saya pikir Rahmat cuma 'bluffing' mengatakan bagaimana caranya agar Djoko Tjandra bisa pulang ke Indonesia," kata Pinangki.
Dalam perkara ini, jaksa Pinangki didakwa dengan tiga dakwaan, yaitu pertama dakwaan penerimaan suap sebesar USD 500 ribu atau sekitar Rp7,4 miliar dari terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra.
Dakwaan kedua adalah dugaan pencucian uang yang berasal dari penerimaan suap sebesar USD 444.900 atau sekitar Rp 6.219.380.900 sebagai uang pemberian Djoko Tjandra untuk pengurusan fatwa ke MA.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Pinangki didakwa melakukan pemufakatan jahat bersama dengan Andi Irfan Jaya dan Djoko Tjandra untuk menyuap pejabat di Kejagung dan MA senilai USD 10 juta.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten