Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jalan Berliku Andres Manuel Lopez Jadi Presiden Meksiko
2 Juli 2018 11:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga survei Meksiko memperlihatkan Lopez unggul jauh dari para penantangnya dalam pemilu akhir pekan ini, demikian dilansir AFP.
Jalan Lopez menduduki kursi orang nomor satu di Meksiko memang tak mudah, bahkan berliku.
Kemenangan di 2018 ini pun menutup hasil buruk dari rekor keikutsertaan pria yang kerap disapa El Peje itu dalam pesta demokrasi Negeri Sombrero. Sebelumnya dia telah dua kali ikut dalam pemilu, dan selalu kalah.
Lopez lahir di Negara Bagian Tabasco pada 13 November 1953. Sejak remaja ketertarikan Lopez dengan dunia politik begitu terlihat.
Usai lulus sekolah menengah, Lopez melanjutkan studinya di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) mengambil jurusan ilmu politik dan administrasi publik.
Setelah mendapat gelar sarjana, Lopez memilih berkarier di dunia aparatur sipil daerah. Sejumlah posisi penting di Pemerintahan Negara Bagian Tabasco pernah diembannya.
ADVERTISEMENT
Lopez pada 1976 memutuskan masuk ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Institusional Revolusi (PRI).
Kebersamaannya dengan PRI tidak bertahan lama. Pada 1988 setelah memutuskan keluar dari pemerintah daerah Tabasco, Lopez juga memilih meninggalkan PSI untuk bergabung dengan partai berhaluan kiri yang baru dibentuk Partai Revolusi Demokratik (PRD).
Di PRD karier politik Lopez melesat tajam. Walau kalah dalam pemilihan Gubernur Tabasco, dia berhasil menjadi Presiden PRD dari 1996 sampai 1999.
Wali Kota Mexico City
Pada 10 April 1999 Lopez mengakhiri jabatan orang nomor satu di PRD. Setahun kemudian, El Peje malah menjadi sorotan tajam pemberitaan Meksiko.
Dia terpilih menjadi Kepala Pemerintahan Distrik Federal. Posisi ini punya nama lain yaitu Wali Kota Mexico City. Memimpin ibu kota, Lopez dibebani tugas berat.
ADVERTISEMENT
Kemenangan besar sebanyak 80 persen membuatnya dibebani agenda berat. Termasuk, memperbesar bantuan kepada kelompok rentan di Mexico City, termasuk single mother, lansia dan warga penderita gangguan mental dan kesehatan buruk.
Bukan cuma itu, tugas yang tak kalah berat, membasmi atau setidaknya menurunkan angka kriminal di Mexico City diberikan pula kepadanya.
Tugas-tugas itu berhasil dilakukan dengan baik oleh Lopez. Prestasi lainnya, pria itu berhasil merestorasi Mexico City dan ia pun mendorong pengusaha sektor swasta menginvestasi di bidang properti.
Segala kebijakan itu merupakan bagian pemberlakuan kebijakan fiskal terbaru di Mexico City.
Sayangnya, reputasi baik Lopez tercoreng dengan kematian anggota kepolisian Mexico City yang diculik, dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh massa. Anggota kepolisian yang tewas itu sebelumnya melakukan penyamaran untuk menyelidiki kasus narkotika.
ADVERTISEMENT
Pada 2005, Lopez harus meletakkan jabatannya. Imunitasnya sebagai Wali Kota Mexico City digugat seorang pemilik tanah yang menuding pemerintah merampas haknya.
Gugatan itu berujung pencopotan Lopez dari posisi Wali Kota. Para pendukung Lopez percaya aksi tersebut dilatarbelakangi motif politik.
Pemilu Presiden
Dicopot dari jabatan Wali Kota tak membuat Lopez berhenti berpolitik. Dia mencoba peruntungan baru di bursa pemilihan presiden.
Dua kali dia mencoba, pada 2006 dan 2012. Hasilnya ternyata mengecewakan. Lopez menerima kekalahan.
Pada 2018, Lopez kembali maju di pemilihan Presiden. Melihat petahana Enrique Pena Nieto sudah tidak bisa menjabat lagi, Lopez merasa peluangnya menang tinggi.
Firasatnya itu benar. Pada 2018 Lopez akhirnya memenangi kursi Presiden Meksiko yang sejak 2006 sudah diincarnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi Presiden janji Lopez kepada warganya hanya satu, yaitu membuat Meksiko kembali jujur.
"Presiden baru Meksiko akan memiliki moral dan otoritas politik untuk meminta masyarakat berlaku sesuai integritas dan membuat kejujuran jadi prioritas utamanya," sebut Lopez seperti dikutip dari express.