Jalan Kaki di Trotoar Sudirman, Cara Baru Menikmati Senja di Jakarta

28 Oktober 2019 19:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Jalan Sudirman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Jalan Sudirman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Menikmati senja bisa jadi salah satu cara paling mudah untuk warga Jakarta melepas penat setelah lelah bekerja seharian. Tetapi, penikmat senja di Jakarta mungkin cukup kesulitan untuk menikmati sore hari di kota yang sibuk ini.
ADVERTISEMENT
Selain ke mana-mana harus tegar menghadapi kemacetan, sejauh mata memandang pun Jakarta hanya bisa menyajikan pemandangan berupa aspal, beton, serta gedung pencakar langit.
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Stasiun MRT Istoran Senayan. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Eh, tapi jangan sedih. Penikmat senja masih bisa menikmati sore hari dengan khidmat di tengah hiruk pikuk kota Jakarta—tanpa bermacet-macet ria dan pemandangan yang cukup menyegarkan mata, kok.
Jalan kaki di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, bisa jadi salah satu opsi buat penikmat senja di Jakarta menikmati sore harinya.
Bunga pohon Tabebuya dengan warna-warni mulai bermekaran di sepanjang Jalan Sudirman. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
kumparan memutuskan untuk memulai jalan sore sekitar pukul 17.00 WIB dari Stasiun MRT Istora Senayan menuju Bundaran HI. Keluar dari Stasiun MRT, kumparan disambut dengan puluhan pekerja yang lalu lalang hendak pulang ke rumah masing-masing.
Ada yang menarik dari JJS (jalan-jalan sore) kali ini, yakni trotoar di sepanjang Jalan Sudirman yang kini cukup luas serta tertata dengan rapi. Saking luasnya, di trotoar tersebut, warga Jakarta bisa berjalan kaki, bersepeda, duduk-duduk, atau main skuter elektrik kekinian dalam satu jalanan tanpa merasa kesempitan.
Bunga pohon Tabebuya dengan warna merah muda bermekaran di sepanjang Jalan Sudirman. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kalau dikira-kira, luas trotoar di Jalan Sudirman mungkin mencapai 6-8 meter. Leganya trotoar membuat JJS di Sudirman terasa menyenangkan.
ADVERTISEMENT
“Cukup menyenangkan jalan di trotoar Sudirman, karena luas kali ya, jadi enggak kayak jalan di trotoar lain yang banyak motor parkir, atau harus lompat-lompat karena banyak lubang,” kata Shanti, salah satu warga Jakarta kepada kumparan, Senin (28/10).
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Jalan Sudirman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Selain trotoar yang luas, JJS di trotoar Jalan Sudirman semakin menyenangkan karena disuguhi pemandangan berupa perpaduan antara gedung-gedung pencakar langit serta pepohonan yang kini menghiasi jalanan.
Hampir setiap 3 meter, ada pohon yang sengaja ditanam di tengah-tengah trotoar di Jalan Sudirman. Di kanan serta kiri trotoar juga ditanami dengan tanaman bunga warna-warni.
Bunga pohon Tabebuya dengan warna merah muda mulai bermekaran. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“Ada pohon-pohon, tanaman kayak gini yang bikin jalan kaki menyenangkan. Pohon bikin enggak panas, angin sepoi-sepoi kan. Tumbuhan bikin mata seger,” kata Ismi, warga Jakarta lainnya.
ADVERTISEMENT
Perpaduan antara gedung pencakar langit, pepohonan, tumbuhan warna-warni, serta langit sore membuat Jakarta jadi kota yang Aestethic. Tak jarang, beberapa orang terlihat berpose dan mengambil foto di sudut-sudut Jalanan Sudirman.
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Jalan Sudirman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Beberapa dari mereka juga ada yang memilih hanya untuk sekedar duduk-duduk di tempat duduk yang disediakan di pinggir trotoar. Ada yang sedang berbincang atau menunggu dijemput untuk pulang.
Suasana jalur pejalan kaki di sekitar Jalan Sudirman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Bunga pohon Tabebuya dengan warna kuning di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan