Jalan Perumahan di Semarang Amblas 12 Meter Imbas Hujan Deras

14 Maret 2024 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan Jalan di Perumahan Permata Puri RT 5/RW 8, Kelurahan Bringin, Ngaliyan, Semarang yang amblas sedalam 12 meter. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Jalan di Perumahan Permata Puri RT 5/RW 8, Kelurahan Bringin, Ngaliyan, Semarang yang amblas sedalam 12 meter. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang bukan hanya menyebabkan banjir tetapi juga tanah amblas [Jawa: ambles].
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi di Perumahan Permata Puri RT 5/RW 8, Kelurahan Bringin, Ngaliyan, Semarang. Jalan di perumahan itu amblas sedalam 12 meter.
Peristiwa itu membuat dua rumah di sekitarnya jadi korban. Pemilik rumah di samping jalan tersebut, Ahmad, mengatakan, tanah amblas terjadi pada Rabu (13/3) sekitar pukul 22.00 WIB saat hujan deras mengguyur Semarang.
"Kejadian jam 22.00 WIB, enggak ada korban, alhamdulillah semua selamat. Kan, semalam hujan saya rasa memang ini tanda-tandanya ambles sudah kelihatan," ujar Ahmad saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (14/2).
Jalan yang amblas itu lebarnya 9 meter dengan panjang 12 meter. Satu tiang listrik dan teras samping rumah Ahmad juga ikut amblas terbawa jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekitar 12 meteran dalamnya, kalau lebarnya ini 9 meter, kalau ke sananya (panjangnya) rusak sampai sini 15 meteran," jelas Ahmad.

Akibat Truk-Truk Kerap Lewat

Ia menyebut, amblasnya jalan tersebut karena gorong-gorong yang merupakan aliran kali di bawah jalan itu rusak akibat kerap dilewati truk-truk besar. Ahmad sudah pernah melayangkan protes karena masalah itu namun ia justru dipolisikan.
"Sebenarnya ini, kan, kasus lama gorong-gorong itu rusak, jadi ini jalan di bawahnya itu gorong-gorong dari utara sampai selatan. Nah, pada saat pihak pengembang membangun apartemen di belakang, dia kan menggunakan truk-truk tonase besar. Ya nggak layaklah untuk ini. Alhasil merusak gorong-gorong, ambles," jelas Ahmad.
Ahmad dan keluarganya merasa takut karena peristiwa itu terjadi dua kali. Bahkan, usaha kue milik istrinya terpaksa tidak bisa produksi.
ADVERTISEMENT
"Harapan saya yang penting keselamatan bersama. Jadi gorong-gorong itu diperbaiki dengan baik, dengan benar sesuai prosedur pekerjaan, habis itu diuruk lagi dengan baik," saran Ahmad.
"Kalau rumah saya, ya, nggak tahu ya gimana diperbaikinya, mungkin dibongkar, dibangun ulang dan juga, kan, saya ada barang-barang yang mungkin bisa diselamatkan. Dan kami sekeluarga, kan, nggak bisa menempati rumah ini. Kami sementara mengungsi di rumah anak," ujarnya.
Selain mengungsi ke anak sebagai alternatif, Ahmad berharap pihak berwenang menyediakan rumah sementara untuk ditinggali sembari jalan yang amblas dan rumahnya yang jadi korban diperbaiki.
"Kami meminta disediakan rumah sementara," pintanya.