news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jalan Sukar Menemukan Pembunuh Andriana

24 Januari 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Spesial teka-teki kematian Adriana. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan dan Putri Sarah Arifira/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konten Spesial teka-teki kematian Adriana. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan dan Putri Sarah Arifira/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kematian siswi SMK Baranangsiang, Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya (18), masih menimbulkan teka-teki. CCTV merekam detik-detik kematian Andriana yang ditusuk pisau oleh pria bertubuh ceking dengan potongan rambut cepak. Sayangnya wajahnya tak terlihat jelas karena jauhnya jarak CCTV dengan lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Polisi mengaku kesulitan mengusut kasus ini karena minimnya saksi. Terlebih para saksi yang diperiksa mengaku tak mengenal wajah pelaku yang terekam CCTV.
"Saksi yang melihat secara langsung waktu kejadian itu tidak ada. Toh sebagaimana yang terlihat dalam CCTV itu hanya petunjuk, itupun kita lakukan saintifik untuk digital forensiknya," tutur Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi kumparan pada Senin (21/1).
Terduga pelaku penusukan siswa SMK di Bogor. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terduga pelaku penusukan siswa SMK di Bogor. (Foto: kumparan)
Di sisi lain, kasus-kasus mutilasi yang bentuk korbannya tak jelas dan tanpa saksi, dapat dipecahkan oleh polisi dalam kurun waktu relatif cepat. Begitu juga dengan kasus terorisme yang jasad pelaku hancur sekalipun, polisi juga mampu mengungkapnya dalam waktu singkat.
Namun Trunoyudo menyebut kasus ini memang sulit. "Oh beda beda jangan samakan dengan kasus yang sama misal ada kasus pembunuhan ada saksi, penyidik dalam hal ini akan bekerja maksimal mulai dari secara identitas dulu itu pasti insyaallah kita akan ungkap kasusnya. Dan kita optimis dan itu kewajiban bagi penyidik untuk mengungkapnya," lanjut Trunoyudo.
Kabid Humas Polda Jabar Trunoyudo (Foto: Facebook/wisnu.andiko)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jabar Trunoyudo (Foto: Facebook/wisnu.andiko)
Tak hanya kasus pembunuhan Noven yang hingga kini belum terungkap, ada beberapa kasus lain yang mengalami nasib serupa.
ADVERTISEMENT
Beberapa diantaranya ialah kematian Akseyna, mahasiswa UI jurusan Biologi ditemukan tewas mengambang di Danau UI dan kematian orang tua presenter Citra Kharisma yang meninggal dengan kondisi mengenaskan di Pantai Laguna, Kebumen, Jawa Tengah.
Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel, ada banyak faktor yang menyebabkan kasus-kasus pembunuhan sukar terungkap. Sebab faktanya proses hukum tidak terjadi di dalam ruang vakum.
Ada banyak faktor non teknis seperti sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya yang mungkin mempengaruhi. Tak hanya di lingkup kepolisian, faktor-faktor itu juga dapat berpengaruh hingga level pengadilan.
“Apa faktor itu? Menjaga stabilitas yang lebih luas, menjaga perasaan para pihak. Adanya tekanan-tekanan dari pihak tertentu, dalam kata lain ada intervensi-intervensi, ada pengaruh non hukum yang ternyata juga bisa mempengaruhi proses hukum. Sehingga spesifik dalam topik yang kita perbincangkan suatu tidak terungkap hingga tuntas,” bebernya.
Reza Indragiri, psikolog forensik. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reza Indragiri, psikolog forensik. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Reza menyebut, data-data yang lengkap dan utuh bisa dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan apakah kasus-kasus kejahatan di suatu wilayah tertangani secara proporsional, profesional, dan terintegrasi antar elemen dalam sistem pidana. Dia menilai, mandek atau tidaknya sebuah kasus tergantung dari barang bukti.
ADVERTISEMENT
"Tersedia atau tidaknya alat bukti itu yang akan menentukan terungkap atau tidak. Bahkan bukan terungkap atau tidak tapi berlanjut pada proses persidangan atau peradilan. Tanpa ketersediaan barang bukti yang memadai maka apa boleh buat?" katanya.
Simak cerita selengkapnya dengan ikuti topik Teka-teki Kematian Adriana di kumparan.