Jalur Mudik Lebaran 2017 Hanya Sampai Tol Gringsing Batang

27 April 2017 10:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
Mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2017 bisa melalui Tol Gringsing, Batang. Ruas tol ini memang belum sempurna, tetapi bisa dilalui sebagai jalur alternatif.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, pemerintah sudah berupaya menggenjot pengerjaan ruas Tol Batang-Semarang. Targetnya, tahun ini masyarakat sudah dapat menggunakan akses tol di ujung timur dan barat wilayah Pantura Jateng tersebut.
Sayangnya, karena kendala pembebasan lahan, para pemudik belum sepenuhnya dapat memanfaatkan jalur-jalur itu pada lebaran nanti. Kendati demikian, pemerintah berupaya untuk dapat membuat jalur fungsional pada ruas tol Batang-Semarang yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan. Dan yang paling memungkinkan pada lebaran kali ini yakni ruas tol Gringsing.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin menerima laporan dari Kepala Seksi Umum dan KSDM PT Waskita Karya Forin tentang jalur fungsional Gringsing.
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
Dalam siaran pers Kemenko Maritim, Kamis (27/4), ruas tol Gringsing sedang dilakukan pengecoran setebal 10 cm di sepanjang Pasekaran-Gringsing Kabupaten Batang.
ADVERTISEMENT
PT Waskita diberikan target oleh pemerintah untuk menyelesaikan jalur Gringsing tersebut maksimal pada H-10 Idul Fitri 2017. Tujuannya, agar jalur tersebut dapat digunakan untuk mengurangi volume pemudik ke arah Kota Semarang.
Apabila lancar, ruas jalur alternatif sepanjang 36 km tersebut akan dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat berukuran kecil. Sementara ini, jalur tersebut hanya dapat dilalui kendaraan kecil karena hanya terdiri dari dua lajur saja.
Agar segera dapat dipergunakan, PT Waskita ke Kemenko Maritim agar membantu melobi PLN dan PDAM agar ikut berkontribusi dalam pembangunan tol Grinsing itu. Kendala di exit tol Gringsing adalah tidak adanya penerang jalan dan air untuk kebutuhan toilet di rest area sementara.
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
Lampu penerang jalan dan suplai air merupakan hal yang krusial untuk segera dipasang di jalur Gringsing. Sebab, sepanjang jalur tersebut jarang ada pemukiman penduduk dan hanya ada sawah atau hutan saja.
Apabila lancar, jalur alternatif Grinsing akan dapat dilalui oleh pemudik dari arah Jakarta maupun sebaliknya. Kalau dari arah Jakarta-Semarang, pemudik dapat masuk lewat Pasekaran sebelum alun-alun Batang dan keluar Gringsing di Kabupaten Batang atau sebaliknya untuk pemudik dari arah Jawa Timur.
Di sepanjang jalur Pasekaran-Gringsing, PT Waskita akan membangun rest area atau toilet umum sementara, garis batas dan lampu penerang pada titik-titik tertentu.
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan tol alternatif Gringsing. (Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman)