Jalur Pantura Indramayu Lengang pada H-1 Lebaran, Pemudik Berburu Mangga

30 Maret 2025 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simpang Tiga Lohbener di Jalur Pantura Indramayu menuju Cirebon terlihat arus mudik landai, Minggu (30/3/2025). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Simpang Tiga Lohbener di Jalur Pantura Indramayu menuju Cirebon terlihat arus mudik landai, Minggu (30/3/2025). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Arus kendaraan di Jalur Pantura, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami penurunan pada H-1 Lebaran, Minggu (30/3/2025).
ADVERTISEMENT
Data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Indramayu mencatat, dalam periode pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, hanya 47.816 unit kendaraan yang melintas dari arah Jakarta menuju Cirebon. Mayoritas kendaraan tersebut adalah sepeda motor, yakni sebanyak 42.935 unit.
Menurut Dedi Wiginarso, petugas Dishub di Pos Penghitungan Kendaraan, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya.
“Kemarin, sampai dengan jam yang sama tercatat 139.355 kendaraan melintas, dengan 137.505 unit di antaranya sepeda motor,” ujarnya.
Simpang Tiga Lohbener di Jalur Pantura Indramayu menuju Cirebon terlihat arus mudik landai, Minggu (30/3/2025). Foto: kumparan
Sementara itu, arus kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta juga mengalami penurunan, dengan total 10.399 unit, di mana 10.040 unit di antaranya adalah sepeda motor.
Padahal, pada hari sebelumnya, tercatat 13.677 kendaraan melintas dengan 12.823 unit sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Dedi menyatakan, penurunan volume kendaraan ini mengindikasikan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2025 telah terlewati.
“Puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran, Jumat (28/3), dengan total 253.611 kendaraan melintas,” jelasnya.
Meski arus mudik mulai berkurang, petugas Dishub tetap siaga memantau dan mengatur lalu lintas guna memastikan kelancaran perjalanan pemudik.
Simpang Tiga Lohbener di Jalur Pantura Indramayu menuju Cirebon terlihat arus mudik landai, Minggu (30/3/2025). Foto: kumparan

Pemudik Berburu Mangga

Jalur Pantura menjadi salah satu rute favorit pemudik yang berangkat dari Jakarta menuju Cirebon dan arah Jawa Tengah.
Di sepanjang Kabupaten Indramayu, yang dijuluki "Kota Mangga", pemudik disuguhi deretan penjual mangga segar sebagai oleh-oleh khas.
Di sepanjang Kabupaten Indramayu, yang dijuluki "Kota Mangga", pemudik disuguhi deretan mangga segar yang dijual sebagai oleh-oleh khas, Minggu (30/3/2025) dok kumparan.
Tak heran, banyak yang berhenti sejenak untuk membeli buah manis ini sekaligus beristirahat melepas lelah.
Kartalim (63), salah seorang penjual mangga asal Desa Krasak, Blok Pulo, Kecamatan Lohbener, mengaku penjualannya mulai ramai sejak Kamis (27/3/2025).
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan pembelinya pemudik yang naik motor. Ada juga yang bawa mobil, tapi biasanya cuma beli dua sampai tiga kilo karena susah dibawa kalau kebanyakan," ujarnya kepada kumparan. Minggu (30/3/2025).
Di sepanjang Kabupaten Indramayu, yang dijuluki "Kota Mangga", pemudik disuguhi deretan mangga segar yang dijual sebagai oleh-oleh khas, Minggu (30/3/2025) dok kumparan.
Berbagai jenis mangga asli Indramayu dijajakan, seperti mangga gedong gincu, cengkir, gajah, golek, dan harumanis.
"Kalau gedong gincu harganya Rp 35.000 per kilo, sedangkan yang lainnya rata-rata Rp 25.000 per kilo," jelas Kartalim.
Ia mengaku mangga yang dijualnya dipasok oleh tengkulak lokal dengan pengiriman sekitar 300 kilo sekali kirim.
"Kalau sepi, bisa sampai empat hari baru habis. Tapi kalau ramai seperti sekarang, satu sampai dua hari langsung ludes. Kemarin sempat kehabisan stok pas lagi ramai-ramainya," tuturnya.
Di sepanjang Kabupaten Indramayu, yang dijuluki "Kota Mangga", pemudik disuguhi deretan mangga segar yang dijual sebagai oleh-oleh khas, Minggu (30/3/2025) dok kumparan.
Selain pemudik, Kartalim mengungkapkan, warga Indramayu juga kerap membeli mangga untuk dikirim ke keluarga di luar kota.
ADVERTISEMENT
"Saat Lebaran atau di luar musim mangga, banyak yang tetap beli meski punya pohon sendiri. Soalnya musim mangga di sini (Indramayu) biasanya September sampai Desember," ungkapnya.
Sementara itu, Adi (35) pemudik dari Jakarta yang menggunakan Bajaj bersama istri dan dua anaknya menyempatkan membeli oleh-oleh mangga buat di rumah.
"Beli buat rujak bareng keluarga nanti," ujarnya sambil tersenyum.
Adi mengaku sengaja pulang pada H-1 karena masih bekerja sebagai sopir bajaj di Jakarta. Ia dan keluarga mudik tujuannya ke Cirebon.
“Kemarin masih narik mas, lumayan buat nambah-nambah ongkos mudik, terus kita gak buru-buru mudik karena jaraknya kan deket, jadi santai,” pungkas Adi.
Dengan berbagai pilihan mangga segar, Indramayu tetap menjadi persinggahan favorit pemudik yang ingin membawa buah tangan khas perjalanan mudik mereka.
ADVERTISEMENT