news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Jalur Puncak dari Masa ke Masa

8 Agustus 2017 18:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Puncak dari Masa ke Masa (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Puncak dari Masa ke Masa (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jalan Raya Puncak akan dilebarkan pada September 2017 ini. Dirjen Bina Marga Arie Setiadi mengatakan pelebaran jalan ini akan memanfaatkan lahan di kiri dan kanan jalur Puncak yang sudah ada, termasuk melalui penataan pedagang dan parkir di bahu jalan.
ADVERTISEMENT
Pelebaran belum akan dilakukan di sepanjang Jalan Raya Puncak. "Kita mulai dari Gadog hingga Puncak dulu," tutur Arie kepada kumparan, Selasa (8/8).
Sebelumnya, usulan pelebaran Jalan Raya Puncak telah muncul sejak Mei 2017. Saat itu rencananya lebar Jalan Raya Puncak akan ditambah sepanjang 4 meter. Namun belakangan, dengan melihat ketersediaan lahan yang ada, lebar Jalan Raya Puncak pada tahun 2017 ini ditambah hingga 3 meter saja.
Proses pelebaran jalan ini merupakan upaya untuk mengurai kemacetan di jalur Puncak yang biasa terjadi setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Sebelumnya, ada pula upaya untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Puncak lainnya berupa pembangunan Jalur Puncak II. Namun proyek pembangunan yang dimulai sejak 2012 itu telah terhenti pada 2015 karena kendala dana.
ADVERTISEMENT
Upaya mengurai kemacetan di Jalan Raya Puncak telah ada sejak 1986, yakni dengan memberlakukan sistem one way atau membuka seluruh ruas jalan untuk satu arah saja sepanjang titik tertentu pada jam-jam tertentu setiap akhir pekan dan hari libur nasional.
Menengok sedikit ke sejarah, Jalan Raya Puncak ini telah rampung dibangun sejak tahun 1809. Jalur Puncak merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang dibangun pada masa pemerintahaan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.
Pada masa itu upah yang diberikan untuk membangun jalan sepanjang Anyer hingga Panarukan bergantung pada beratnya medan yang dilalui. Upah untuk pembangunan Jalan Raya Puncak (Cisarua hingga Cianjur) merupakan yang terbesar, yaitu 10 ringgit per orang per bulan. Adapun di jalan lain upahnya hanya berkisar 1 hingga 6 ringgit saja per orang per bulan.
Jalur Puncak dari Masa ke Masa (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Puncak dari Masa ke Masa (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Menurut catatan Marie-Louise Ten Horn-Van Nispen, sebelum Jalan Raya Puncak dibangun, perjalanan dari Batavia ke Tjipanas (Jakarta – Cianjur) memerlukan waktu hingga 8 hari. Namun setelah jalan tersebut dibangun, perjalanan dari Batavia ke Tjipanas dapat ditempuh hanya dengan 10 jam.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017 ini, kira-kira berapa lama ya waktu tempuh Jakarta - Cianjur lewat Jalan Raya Puncak dalam keadaan macet saat akhir pekan? Kamu punya pengalaman terkait ini? Sila bagikan di kumparan.