Jamin Pasokan Serum Anti-Difteri, Pemerintah Akan Impor dari India

27 Desember 2017 21:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Nila Moeloek (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Nila Moeloek (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan kini sedang menggencarkan penanganan penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, atau dikenal dengan difteri. Menkes Nila F Moeloek memastikan, anti-difteri serum untuk menyembuhkan difteri tersebut akan selalu tersedia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata dia, persediaan anti-difteri serum yang dimiliki biofarma masih ada sekitar 700 vial. Kemudian ditambah hibah dari WHO yang didatangkan dari India sebanyak 500 vial.
"Ada 1.200 ads (anti-difteri serum), itu vial ya, satu vial itu isinya beberapa unit. Jadi artinya satu vial bisa buat beberapa orang," kata Nila saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12).
Akan tetapi, untuk mengantisipasi kekurangan anti-difteri serum tersebut, pemerintah berencana akan mengimpornya dari India. "Nanti diimpor ada lagi. Kita harus selalu sedia, karena serum dibuat di India, kita tidak membuat," jelasnya.
Selain melakukan penanganan, Kemenkes saat ini juga menggencarkan imunisasi untuk mencegah difteri. Pasalnya, persebaran difteri ini telah dikategorikan dalam kejadian luar biasa (KLB).
ADVERTISEMENT
"(Penanganan difteri selain imunisasi) Enggak ada. (Hanya) Satu, imunisasi, kita meningkatan kekebalan tubuh kita. Supaya kita kebal, dan akhirnya walaupun ada kumannya kita tidak akan terkena," jelas Nila.
Nila menyebut, kasus difteri ini terbanyak terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, dan Sumatera Barat. "(Tertinggi) pertama Jatim, terus juga tertinggi Jabar juga cukup tinggi, karena populasinya juga banyak dibandingkan di Papua," ujarnya.
Infografis Difteri (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Difteri (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)