Jangan Tertipu! Hoaks RS Pelni Buka Vaksinasi Mandiri Kembali Beredar

12 Juli 2021 22:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Andi Firdaus/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Andi Firdaus/Antara
ADVERTISEMENT
Beredar poster bahwa RS Pelni yang merupakan rumah sakit anak perusahaan BUMN PT Pelni (Persero) membuka layanan vaksinasi corona mandiri. Poster tersebut menunjukkan jenis vaksin lengkap dengan harganya.
ADVERTISEMENT
Seperti vaksin Sinopharm dari G42 dibanderol paling mahal, Rp 2,1 juta per dosis. Paling murah vaksin AstraZeneca, 1 dosis Rp 110 ribu.
Namun ternyata, poster tersebut adalah hoaks. Poster yang sama pernah ramai beredar pada Februari 2021 lalu. Saat itu Menteri BUMN Erick Thohir sudah membantah dan mengatakan bahwa itu hoaks.
Kali ini, poster serupa mulai kembali bermunculan seiring rencana penjualan vaksin mandiri oleh Kimia Farma. Juru bicara vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi menegaskan bahwa poster itu adalah hoaks.
"Iya hoaks," kata Nadia saat dikonfirmasi kumparan, Senin (12/7).
Postingan hoaks RS Pelni buka vaksinasi berbayar bulan Februari 2021 lalu kembali beredar. Foto: Dok. Istimewa
Diketahui, vaksinasi mandiri berbayar memang tengah ramai dibicarakan. Hal tersebut usai Kimia Farma sempat hendak menyediakan layanan vaksinasi berbayar itu. Tadinya, akan dimulai pada hari ini.
ADVERTISEMENT
Namun, rencana tersebut ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro.