Janji Humza Yousaf Usai Terpilih: Kemerdekaan bagi Skotlandia!

28 Maret 2023 11:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf. Foto: Jeff J Mitchell / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf. Foto: Jeff J Mitchell / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Humza Yousaf (37) terpilih menjadi Menteri Pertama Skotlandia pada Senin (27/3). Kini, pria Muslim itu menghadapi tugas berat menyatukan partai penguasa SNP untuk memulai upaya merdeka dari Inggris.
ADVERTISEMENT
Yousaf akan menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki Nicola Sturgeon yang merupakan mitra dekatnya. Oleh sebab itu, Yousaf akan melanjutkan kebijakan progresif warisan Sturgeon.
Meski demikian, Yousaf tidak akan mengikuti jejak pendahulunya yang fokus pada rencana menuju kemerdekaan.
Orang-orang mengibarkan bendera Skotlandia untuk mendukung referendum Skotlandia pada 18 September 2014. Foto: RAFA RIVAS / AFP
Menurut Yousaf, yang perlu dilakukan SNP sekarang adalah membuat tuntutan kemerdekaan segera, dibanding memperdebatkan prosesnya.
Yousaf pun akan segera mencari cara demi menyatukan kembali partai, setelah terpecah akibat pemilihan pemimpin. Perpecahan terjadi akibat pendekatan berbagai calon soal kemerdekaan dan isu sosial lainnya.
"Kami akan menjadi generasi yang memberikan kemerdekaan bagi Skotlandia!" kata Yousaf, seperti dikutip dari Reuters.
Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf. Foto: Jane Barlow / POOL / AFP
"Di mana ada perpecahan yang harus diobati, kami harus melakukan secepat mungkin dan kami punya pekerjaan yang harus dilakukan dan sebagai partai kami berada dalam posisi terkuat ketika kami bersatu. Dan yang menyatukan kami adalah kebersamaan dan memberikan kemerdekaan bagi bangsa kami," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Sebelum terpilih menjadi Menteri Pertama, Yousaf dikenal sebagai sosok pro-republik dibanding tetap bersama Inggris. Bahkan dalam satu wawancara Yousaf sempat menyatakan Skotlandia harus melihat kemungkinan membuang sistem monarki.
"Supaya jelas, dalam lima tahun pertama, kami harus mempertimbangkan apakah harus membuang monarki dan memilih kepala negara atau tidak," ujar Yousaf saat berbicara dengan surat kabar National beberapa waktu lalu.
Skotlandia telah lama berupaya bercerai dari Inggris. Sayangnya pada referendum kemerdekaan yang digelar 2014, 55 persen warga Skotlandia memilih tetap bersama Inggris Raya.
Akan tetapi kini dukungan terhadap kemerdekaan Skotlandia semakin tinggi. Itu disebabkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan sebutan Brexit.
Mayoritas warga Skotlandia menolak Brexit. Bagaimana cara Skotlandia menangani pandemi COVID-19 dengan baik juga menjadi faktor lain yang membuat dukungan kemerdekaan dari Inggris Raya semakin kuat.
ADVERTISEMENT