Jantung-Gagal Ginjal Jadi Komorbid Utama yang Sebabkan Pasien Corona Meninggal

17 Maret 2022 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia menyebutkan ada beberapa penyakit bawaan atau komorbid yang menyebabkan komplikasi pada pasien COVID-19. Tidak jarang bahkan yang berujung pada kematian.
ADVERTISEMENT
“Dari riwayat orang yang meninggal ternyata ada komorbid utama yang ditemukan. Ada penyakit jantung, hipertensi, kencing manis (diabetes), sama gagal ginjal,” kata Lies saat dihubungi wartawan, Kamis (17/3).
Umumnya, pasien dengan riwayat ini didominasi oleh kelompok umur lansia. Mirisnya, justru kelompok umur lansia 60 ke atas vaksinasinya masih berjalan lambat.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, per Kamis (17/3), penerima vaksin dosis 1 untuk lansia baru mencapai 80,3 persen sedangkan dosis 2 sebanyak 73,2 persen.
Maka dari itu Lies meminta masyarakat untuk mendapatkan vaksin primer baik dosis 1 dan 2 maupun booster.
“Jangan sampai orang yang lansia dan punya komorbid malah belum vaksin itu yang mesti harus diingatkan kembali,” jelas Lies.
Komorbid memang bisa memperparah efek dari COVID-19 di dalam tubuh, namun dengan mendapatkan vaksin Lies mengatakan hal tersebut bisa meminimalisir risiko yang ada.
ADVERTISEMENT
Namun tetap saja langkah paling aman adalah menjaga kesehatan dengan merawat penyakit komorbid, menjaga pola hidup sehat, dan mendapatkan vaksinasi.
“Yang punya komorbid, warga kita yang punya darah tinggi, kencing manis, ayo dikelola dengan benar dengan disiplin makannya, disiplin obatnya, mengatur olahraga. Jadi mengatur faktor risiko pada orang yang punya komorbid itu penting sekali, supaya kondisi sakit terkendali, sehingga kita bisa mengurangi risiko COVID berat, pungkasnya.