Japan Airlines Jadi Target Serangan Siber, 24 Penerbangan Sempat Tertunda

26 Desember 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang menunggu untuk check-in di konter Japan Airlines di aula keberangkatan Bandara Haneda di Tokyo pada tanggal 26 Desember 2024. Foto: Yuichi Yamazaki/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang menunggu untuk check-in di konter Japan Airlines di aula keberangkatan Bandara Haneda di Tokyo pada tanggal 26 Desember 2024. Foto: Yuichi Yamazaki/AFP
ADVERTISEMENT
Japan Airlines (JAL) menjadi target serangan siber pada Kamis (26/12), yang berdampak pada jadwal sejumlah penerbangan domestik dan internasional.
ADVERTISEMENT
Serangan mengakibatkan 24 penerbangan domestik mengalami penundaan lebih dari 30 menit.
Masalah pada sistem check-in bagasi turut memperburuk situasi di sejumlah bandara utama Jepang.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menjadi sasaran serangan siber dan sedang menangani situasi tersebut,” kata juru bicara JAL kepada AFP.
Namun, maskapai memastikan sistem mereka telah sepenuhnya pulih pada Kamis sore.
“Kami telah mengidentifikasi penyebab dan cakupan kerusakan. Sistem telah dipulihkan, dan operasi kembali normal,” ujar JAL melalui pernyataan resmi di X.
Pihak maskapai menegaskan, insiden ini tidak membocorkan data pelanggan dan tidak memengaruhi keselamatan penerbangan.
Presiden baru Japan Airlines Mitsuko Tottori (kanan) menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, Minggu (17/1/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/Reuters
Media Jepang menyebut serangan diduga berjenis Distributed Denial of Service (DDoS), yang bertujuan membanjiri server hingga lumpuh.
Meski penjualan tiket sempat ditangguhkan, layanan kini telah berangsur normal.
ADVERTISEMENT
Serangan ini juga berdampak pada nilai saham JAL, yang sempat turun hingga 2,5 persen di pagi hari sebelum pulih dan ditutup dengan penurunan tipis 0,2 persen.
Japan Airlines bukan satu-satunya entitas Jepang yang menjadi target serangan siber.
Beberapa insiden besar lainnya mencakup serangan ransomware pada pelabuhan besar Jepang pada 2023, serangan terhadap pemasok Toyota pada 2022, serta gangguan pada situs berbagi video populer Niconico pada Juni lalu.